Beranda Teks Pidato Tata Bahasa Sastra Ceramah Khutbah Arti Kata Puisi

Pidato Menyambut Tahun baru Hijriyah

Berikut merupakan contoh teks pidato Hari Besar Islam yakni Pidato Menyambut Tahun Baru Hijriah, yang bisa dapat anda simak teks dibawah ini berikut untuk anda agar setidaknya mempelajari makna dari sebuah Hari Besar Islam pada masa tersebut, balutan kata dalam bahasa penuh dengan nilai kata estetika yang mengacu pada tema hari besar Islam pada tahun hijriah ini, kepada para pembaca mohon koreksi atas apa yang telah tertuai dalam teks tersebut. berikut dibawah ini segelintir Teks Pidato Tahun baru Hijriah. Baca juga artikel lainnya contoh teks pembawa acara, contoh susunan acara, teks pidato menyambut hari pramuka. Gambar Selamat tahun Baru Hijriyah 1 muharram... semoga bermanfaat.

Assalamu’alaikum Wr. Wb. 
Kaum muslimin-muslimat yang berbahagia. 
Sebentar lagi tanggal 1 Muharram akan tiba. Kita sambut kehadirannya sebagai Tahun Baru Hijriyah, tahun baru bagi seluruh kaum muslimin di dunia, termasuk kaum muslimin di Indonesia. Kita harus bersyukur kepada Allah karena ternyata kita masih diberi umur panjang, sehingga dapat memasuki Tahun Baru Hijriyah ini dengan selamat, sehat, dan sejahtera, tak satupun aral yang melintang. Semoga dengan keadaan yang baik seperti itu kita dapat menjadikannya sebagai bekal dan modal dalam menyongsong Tahun Baru Hijriyah ini untuk membangkitkan semangat memperjuangkan agama Islam sesuai dengan semangat Rasulullah Saw. dan sahabat-sahabat beliau sewaktu melakukan hijrah dari Mekah ke Madinah di dalam usaha menegakkan agama Islam. 

Kaum muslimin-muslimat yang berbahagia...
Bulan Muharram yang merupakan permulaan Tahun Hijriyah ini adalah bulan yang mulia dan terpuji. Rasulullah Saw. sendiri menyebut bulan Muharram ini sebagai bulan Allah. Beliau bersabda di dalam sebuah hadits yang artinya, “Puasa yang paling utama setelah bulan Ramadhan adalah puasa di bulan Allah yang kalian menyebutnya bulan Muharram”

Oleh sebab itu, di dalam menyongsong kedatangan Tahun Baru Hijriyah ini marilah kita tingkatkan amal kebaikan kita sesuai dengan arti yang terkandung dalam Tahun Hijriyah. Yaitu nama tahun dimana Khalifah Umar bin Khattab telah menetapkannya, agar seluruh umat Islam senantiasa terkenang akan peristiwa hijrah Nabi dalam upaya menegakkan agama Islam. Sehingga bagi umat Islam, setiap kali kedatangan Tahun Baru Hijriyah diharapkan jiwanya tergugah bahwa di atas pundaknya terletak beban yang berat. Sebab, kalau bukan umat Islam sendiri yang memperjuangkannya, siapa lagi? sudah barang tentu orang-orang di luar Islam pasti tidak mau memperjuangkan agama Islam. Bahkan sebaliknya, mereka itu selalu berharap agar agama Islam cepat hancur. 

Perhatikan firman Allah di dalam surat Al Baqarah ayat 120 : 

وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ

Artinya :
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka.
Bila kita perhatikan ayat di atas, maka jelaslah bahwa orang-orang di luar Islam selalu berusaha agar agama Islam cepat hancur. Sebab, dengan begitu, mereka akan mempunyai banyak peluang untuk menarik orang-orang Islam masuk ke dalam agama mereka. 

Kaum muslimin dan muslimat yang berbahagia...
Demikian seharusnya sikap kita di dalam menyambut kedatangan Tahun Baru Hijriyah. Kita bangkitkan semangat perjuangan membela Islam yang kadang-kadang menjadi semakin pudar. Untuk lebih membangkitkan semangat itu marilah kita ungkap  kembali peristiwa hijrah Nabi yang penuh bahaya namun berhasil itu. 

Kaum muslimin dan muslimat yang berbahagia...
Peristiwa hijrahnya Nabi ke Madinah itu dilatarbelakangi oleh tekanan-tekanan orang-orang Quraisy yang kafir terhadap diri Rasulullah Saw. Tekanan itu begitu berat dan membahayakan sehingga akhirnya beliau mendapat wahyu dari Allah agar melakukan hijrah ke Madinah. Sebab, orang-orang Quraisy semakin berang dan marah setelah diketahui bahw banyak dari orang-orang Quraisy yang telah mengikuti jejak Rasulullah Saw. masuk agama Islam. Maka ketika tercium oleh mereka rencana Rasulullah Saw. untuk melakukan hijrah ke Madinah secara diam-diam, mulailah orang-orang Quraisy melakukan penjagaan ketat terhadap diri beliau dan para pengikutnya. Kebetulan pada malam itu Rasulullah Saw. berada di rumah Sayyidina Ali. Sehingga rumah itu lalu dikepung oleh orang-orang kafir Quraisy, rapat sekali tanpa ada celah-celah yang dapat dijadikan jalan meloloskan diri. 

Akan tetapi berkat kecerdikan dan keberanian Rasulullah Saw. akhirnya beliaupun lolos dari kepungan itu dan terus menuju ke gua Tsur untuk dapat bertemu dengan Abu Bakar, dan sekaligus bersembunyi di sana. Demikianlah sekilas kisah kisah hijrahnya Nabi, di mana mulai saat itu Islam semakin berkembang dan jaya, meluas ke seantero jazirah Arabia. Karena itulah peristiwa hijrah Rasul ini diabadikan oleh Sayyidina Umar bin Khattab  sebagai permulaan tahun baru Islam, yang berdasarkan prakiraan bulan dimulai dengan bulan Muharram, bulan yang mulia dan terpuji. 

Kaum muslimin dan muslimat yang berbahagia...
Setelah nanti kita memasuki Tahun Baru Hijriyah, selain harus meningkatkan semangat perjuangan membela agama Islam, maka tak kalah pentingnya, yang perlu kita lakukan adalah menengok dulu ke belakang sebelum maju ke depan. Artinya, kita harus menengok dulu kepada masa lampau, apa yang telah kita perbuat. Manakah yang lebih banyak, perbuatan maksiatnya atau kebaikannya. Mana pulakah tindakan yang menguntungkan dan yang tidak menguntungkan, ditinjau dari segi agama.
Bilamana kita telah mengoreksinya secara menyeluruh, barulah kita ayunkan langkah dengan hati-hati agar perbuatan kita dalam memasuki tahun baru ini akan lebih dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Begitulah langkah orang yang bijaksana, yaitu orang yang menjadikan masa lampaunya sebagai pelajaran untuk pedoman di masa mendatang.
Allah telah berfirman di dalam surat Faatir ayat 37 : 

أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُمْ مَا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَنْ تَذَكَّرَ وَجَاءَكُمُ النَّذِيرُ
Artinya : 
Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berpikir bagi orang yang mau berpikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan?.
Ayat di atas memberi pelajaran kepada kita sekalian, bahwa setiap orang yang diberi umur panjang hendaklah mau berpikir mengenai apa yang telah diperbuatnya di masa lalu. Lalu dari pemikiran itu orang akan berbenah diri, yang salah harus diubah agar menjadi benar dan yang kurang hendaklah ditambah supaya menjadi sempurna, demikian seterusnya hingga amal kita semakin sempurna. 

Kaum muslimin dan muslimat yang berbahagia....
Masih berkenaan dengan Tahun Baru Hijriyah ini, kami ingatkan kepada setiap orang Islam, khususnya yang hadir di dalam masjid ini agar membiasakan memakai Tahun Hijriyah dari pada tahun lainnya, seperti tahun Masehi. Misalnya di dalam membuat surat, mencatat kelahiran anaknya atau apa saja yang membutuhkan catatan penanggalan. Kalau kita sampai sekarang masih belum membiasakan menggunakan penanggalan Hijriyah, itu adalah kesalahan besar yang kita lakukan. Sudah seharusnya mulai sekarang kita mulai menggalakkan memakai penanggalan Hijriyah. Siapa lagi kalau bukan kita sendiri yang memulai menggunakannya, apakah orang-orang yang bukan Islam. Mustahil hal itu bisa terjadi. Oleh sebab itu tugas kita sekalian memulai membudayakan penanggalan Hijriyah. Sungguh menggugah semangat kita di dalam memperjuangkan agama Islam, juga akan memberi wibawa besar bagi agama. 

Kaum muslimin dan muslimat yang berbahagia....
Akhirnya marilah kita senantiasa berdoa agar di dalam memasuki tahun baru nanti kita selalu diberi petunjuk oleh Allah kepada jalan yang lurus, yaitu jalan yang diridhai-Nya. Bukan jalan orang-orangyang dilaknatnya. Amin, ya Robbal’alamin. 

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih telah berkunjung diblog Kata Estetika ini, silahkan tinggalkan komentar anda,