Beranda Teks Pidato Tata Bahasa Sastra Ceramah Khutbah Arti Kata Puisi

Sutan Takdir Alisyahbana | Tokoh Sastra

Seorang Tokoh sastra Indonesia yang terpopuler adalah nama tersebut yang tak lepas dari perbincangan pujangga baru. Pujangga baru sendiri merupakan sebuah majalah yang menampung karya-karya pesastrawan indonesia pada tahun 1933 yang memuat karya para pujangga baru Negeri ini, dimana isi tentang kebudayaan serta kesusastraan yang di asuh oleh empat serangkai yakni, sutan takdir alisyahbana, amir hamzah, sanusi pane, armyn pane. Keempat sustrawan itulah penggugat sastra pujangga baru negeri ini yang terpopuler.



Sutan takdir alisyahbana adalah putra dari Raden Alisyahbana dengan gelar Sutan Arbi. Lahir di natal, Sumatra Timur tanggal 11 februari 1908. Seorang sastrawan ini mengenyang pendidikan dan bersekolah di H.I.S, bangkahulu kemudian dengan melanjutkan pendidikan sebagai pengajar sutan takdir sekolah ke Kweekschool di Muara Enim dan H.B.S (Hogere Burger School) bandung, usia 29 masuk di Universitas R.H.S. (Recth Hoge School) Jakarta, dan pada tahun 1942 mendapatkan gelar "Meester in de Rechten" (Sarjana Hukum). Selain itu beliau mengikuti berbagai perkuliahan diantaranya adalah Kebudayaan Asia, Ilmu Bahasa Umum, Sekolah tinggi Kesusastraan, Ilmu Bahasa Umum di Jakarta.

Banyak karya-karya baliau pujangg baru negeri ini, bisa anda baca disini (kumpulan karya sutan takdir alisyahbana). Disisilain beliau memiliki berbagai macam pengalaman bekerja, sejak tahun 1930 bekerja pada balai pustaka. Kemudian manjadi pemimpin pada Panji Pustaka, dan menjadi aktivis pujangga baru. Pada zaman jepang menjabat sebagai kepala kantor  Bahasa Indonesia (1942-1945). Tahun 1945-1950 menjadi ketua komisi bahasa. Pengajar bahasa, sastra dan sejarajlh kebudayaan indonesia di Universitas Indonesia (darurat), jakarta (1946-1948), menjadi gelar profesor bahasa satra Indonesia dan fiksafat kebudayaan di Universitas Nasional, Jakarta (1950-1958), menjadi profesor Tata Bahasa Indinesia, di Universitas andalas, padang (1956-1958). Sesudah itu sampai dengan tahun 1982, takdir berada diluar negeri.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih telah berkunjung diblog Kata Estetika ini, silahkan tinggalkan komentar anda,