Beranda Teks Pidato Tata Bahasa Sastra Ceramah Khutbah Arti Kata Puisi

Pidato Menyambut Datangnya Tahun Baru

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Bapak-bapak,ibu-ibu dan saudara-saudara yang kami hormati.
Sebentar lagi bulan januari tiba. Yaitu bulan di mana permulaan tahun masehi dimulai. Artinya kita akan sampai kepada tahun baru lagi, yaitu tahun 20…. Yang harus dihadapidengan hati-hati seraya berpedoman dengan pengalaman-pengalaman pada tahun lampau. Segala amal perbuatan pada tahun lalu yang tidak patut hendaknya dijauhi dan dihindari. Selanjutnya bersiap-siap memulai babak baru yang harus bisa diwarnai dengan perilaku yang baik dan terpuji serta menguntungkan. Itulah langkah kita didalam setiap memasuki tahun baru. Mengadakan introspeksi kepada diri kita sendiri serta mengevaluasi semua perbuatan tahun lampau untuk diperbaiki pada tahun berikutnya. Sehingga dengan demikian, semakin tua umur kita semakin baik dan sempurna amal kita. Begitulah tujuan kita hidup dari tahun ke tahun, di beri umur panjang dengan disertai amal yang baik. Didalam sebuah hadis yang bersumber dari Abu Shafwan dan diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, Rasulullah Saw. Telah bersabda:

خَيْرُ النَّاسِ مَنْ طَالَ عُمْرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ

Artinya: 
“Sebaik-baik manusia ialah orang yang panjang umurnya dan bagus amalnya.” (HR. Tirmidzi)
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air.

Tetapi sebagian besar orang di dalam menyambut datangnya tahun baru tidak berbuat sebagimana di atas. Sebaliknya, datangnya tahun baru malah digunakan sebagai kesempatan untuk berbuat maksiat sepuas-puasnya. Di hotel-hotel, di gedung-gedung pertemuan, atau di tempat-tempat ramai lainnya, diselenggarakan bermacam-macam acara yang berbaur dengan kemaksiatan. Dansa-dansa, mabuk-mabukan, berjoget semalam suntuk dan lain-lain, adalah hal yang biasa dilakukan setiap menyambut tahun baru masehi. Semua itu adalah keliru, bahkan sangat keliru dan sesat. Karena kebiasaan-kebiasaan seperti diterangkan di atas adalah perilaku orang kafir, orang-orang yang hanya haus kemewahan dunia tanpa mengingat kehidupan di akherat. Mereka telah berbuat dosa sementara mereka telah diberi kenikmatan berupa tambahnya umur hingga bisa mengeyam kehidupan di tahun baru. Semestinya mereka bersyukur, bukannya berbuat seperti orang kufur.

Ingatlah, wahai kaum muslimin akan ancaman Allah terhadap orang-orang yang berbuat dosa, apalagi sampai mengingkari kenikmatannya. Allah telah berfirman dalam surat Al An’am ayat 120:

وَذَرُوا ظَاهِرَ الْإثْمِ وَبَاطِنَهُ إِنَّ الَّذِينَ يَكْسِبُونَ اْلإِثْمَ سَيُجْزَوْنَ بِمَاكَانُوا يَقْتَرِفُونَ

Artinya: 
“Dan tinggalkanlah dosa yang nampak dan yang tersembunyi. Sesungguhnya orang-orang yang mengerjakan dosa, kelak akan diberi pembalasan (pada hari kiamat), disebabkan apa yang mereka telah kerjakan.”
Didalam surat Ibrahim ayat 7, Allah telah mengancam kepada orang-orang yang tidak mensyukuri nikmat-Nya, bahkan mengingkari. Allah telah berfirman:

لَئِنْ شَكَرْتُمْ لأزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

Artinya: 
“Jika engkau bersyukur, niscaya Akuy tambahkan bagimu kenikmatan. Dan jika engkau ingkar, ingatlah bahwa siksa-Ku amat pedih.”
Saudara-saudara yang kami cintai.
Lalu bagaimana tindakan kita di dalam memasuki tahun baru nanti? sebagai orang muslim yang bukan hanya mementingkan kehidupan dunia saja tetapi juga kehidupan akhirat, maka tindakan kita di dalam memasuki tahun baru ini adalah:
1. Bagaimana  pada kehidupan yang baru kita lalui. Jika ternyata pada tahun sebelumnya ini kita banyak berbuat kesalahan maka pada tahun mendatang kita harus merubah sikap untuk berbuat kebaikan sebanyak-banyaknya. Tersebut dalam sebuah hadis riwayat Tirmidzi, Rasulullah Saw. Telah bersabda:

اتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ

Artinya: 
“Bertakwalah kepada Allah dimana saja kamu berada, ikutilah perbuatan jahat dengan kebaikan, maka kebaika itu akan menghapusnya, dan pergaulilah dengan budi pekerti yang baik.”
2. Bagaimana di dalam masalah keduniaan pada tahun sebelumnya kita mengalami kemunduran, maka carilah sebab kemunduran itu. Lalu cari cara baru yang kiranya dapat mendatangkan kemajuan. Janganlah kemunduran pada tahun sebelumnya itu membuat putus asa. Sebab putus asa di dalam mengharap rahmat dan pertolongan Allah dilarang didalam agama. Allah berfirman dalam surat Yusuf ayat 87:

لا يَيْئَسُ مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِلا الْقَوْمُ الْكَافِرُونَ

Artinya: 
“Janganlah kamu putus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tidaklah berputus asa dari rahmat Allah kecuali kam yang kafir.”
3. Memperbanyak rasa syukur kepada Allah bilamana didalam tahun yang baru dilalui itu memperoleh kemajuan, baik dalam masalah duniawi maupun masalah ukhrawi. Janganlah apa yang dicapai selama ini lalu membuat lupa daratan sehingga dalan tahun berikutnya lalu berlaku sombong, bertambah kikir atau selalu membangga-banggakan apa yang telah dicapai selama ini. Ingatlah riwayat Qarun yang telah dilaknat oleh Allah karena berlaku sombong berkat keberhasilannya dalam perniaga yang membawa dirinya semakin kaya. Padahal sebenarnya apa yang telah dicapainya itu semata-mata adalah anugrah Allah.
Perhatikan firman Allah di dalam surat Al Maidah ayat 6:

مَايُرِيدُ اللهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِنْ حَرَجٍ وَلَكِنْ يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Artinya: “Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.”
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air.
Dari semua uraian di atas, maka tahulah kita bagaimana seharusnya tindakan setiap muslim di dalam memasuki tahun baru. Kita tidak perli meniru orang-orang yang tidak mengerti apalagi meniru orang-orang kafir yang suka berfoya-foya dalam menyambut datangnya tahun baru. Datangnya tahun baru bagi kita berarti kita akan mengisi lembaran-lembaran hidup baru yang telah dientangkan oleh Allah di hadapan kita. Maka kita harus berhati-hati. Jangan sampai lembaran-lembaran itu lalu kita nodai dengan amal perbuatan yang tidak sesuai dengan kehendak Allah dan selera manusia yang berbudaya serta berakhlak luhur.

Oleh karena itu, mulai sekarang kita harus bisa merubah sikap di dalam menyongsong datangnya tahun baru dengan berpesta-pesta, berfoya-foya semalam suntuk di hotel-hotel, di gedung-gedung pertemuan, di jalan-jalan, di panggung-panggung gembira atau lainnya. Semua itu adalah tindakan yang keliru. Sebaliknya, di saat-saat permulaan memasuki tahun baru kita warnai dengan amal saleh, meningkatkan ketakwaan kepada Allah dan lebih memperdekat diri kepada-Nya. Dengan demikian, maka Allah pasti melindunginya di dalam kehidupan sehari-hari, sehingga kehidupannya itu banyak mengandung berkah.

Akhirnya, marilah kita panjatkan doa kepada Allah semoga amal perbuatan kita yang telah lalu berupa kebaikan diterima oleh-Nya sebagai amal saleh yang dapat kita petik kelak di akhirat, dan semua kesalahan atau dosa yang telah kita perbuat selama itu diampuni-Nya. Begitu pula semoga langkah kita selanjutnya di dalam memasuki tahun baru mendapat petunjuk dan taufiq-Nya. Amin, ya Rabbal’alami.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Baca Juga contoh Pidato Lainnya, Pidato Menyambut hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW,

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih telah berkunjung diblog Kata Estetika ini, silahkan tinggalkan komentar anda,