Dari Kemaren, Minggu Lalu, Bulan Lalu, bahkan tahun Lalu dan saat aku baru lahir, kurasa tidak ada yang lebih cantik dan elok seperti wajahmu.. Kamu itu..? dan inilah kenyataan..
Lihatlah Bulan itu, dia menyaksikan bahua kecantikanmu itu memberinya semangat untuk muncul malam hari ini, dan seketika kau sudah tidur malam ini, bulan enggan pergi dia akan menemanipu sampai fajar nanti, dan dengan demikian aku cemburu pada rembulan yang telah mengambil hatimu..
Entah kenapa kata orang-orang aku mulai gila, dan mereka mulai menganggapku tidak stabil, aku pun berfikir, kenapa demikian, ooo.. ternyata saat aku mulai melamunimu tiap saat
Apabila Hujan ini tidak mau berhenti, ternyata dia mendukung kita untuk tetap bersama sampai redahnya air dari langit berhenti sayang... kamu harus pahami itu karena hujan saja paham kalau kita jangan dulu pergi, dan mereka mendukung kita tetap bersama..
Dunia ini lebih sedikit waktunya, dari pada aku melamunimu yang sebagaian besar setaip saat, detik dan waktuku, Coba lihat mataku ini, betapa bola mata yang bulat ini berubah menjadi lambang cinta berbentuk Love, dan kurasa aku tidak sedang sakit mata.
Jiwa yang melayang bagaikan debu di hempas angin, mereka tak kuat dengan dahsyatnya seretan angin itu yang betapi kencang membawa butiran kecil itu menjadi tak berarti dan tak tahu arah, persis seperti hati ini yang hambar dan tak bisa membendung besarnya angin asmara yang muaranya kau tiupkan dari sosok manis dari kamu..
Melihat wajahmu aku betah hingga aku tak tahu rumahku dimana, dan aku merasa aku baru terlahir kembali ketika mengerti bahua kaulah yang melahirkanku serta akupun mulai merasa nyaman terlahir sebagai seorang yang mencintaimu...
Sebenarnya say hitung-hitung... dengan jemari saya yangterbatas jumlahnya ini, dari nol sampai sepuluh kau pilih tanggal angka berapa untuk kita menikah.
Senja pagi cerah secerah aku menghirup udara segar dan menyambut mentari yang bergegas sinari alam raya ini, namun semua tiu kalah jauh pentingnya dan aku tak semangat, karena bukan kamu yang memberiku semangat sayank.
Kala tiba waktu yang tepat untuk kita saling bersua, disanalah kita bisa bahagia dan saling tertawa, biarkan mereka berkata-kata, baik buruknya kita nyahhhh sajalah... yang jelas aku bahagia walau dengan kamu ketimbang banyak orang yang lain berkata, saya yakin mereka iri pada kita.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih telah berkunjung diblog Kata Estetika ini, silahkan tinggalkan komentar anda,