Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillahi
rabbil 'alamin, wash shalatu was salamu 'alaa asyrafil anbiyai wal
mursalin, wa 'ala aalihi wa ash-habihi ajma'in, amma ba'du:
Saudara, hadirin dan hadirat yang dimuliakan Allah swt. pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah swt. berkat rahmat-taufiq dan hidayah-Nya, pada malam hari ini kita dapat berkumpul di masjid yang mulia ini, dalam rangkamemperingati peristiwa turunnya A1-Qur'an, yang lebih dikenaldengan istilah Nuzulul Qur'an. Turunnya Al-Qur'an merupakan peristiwa yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Karena dengan Al-Qur'an seseorang dapat keluar dari gelapnya kebodohan (zhulumatil jahli) kepada ketinggian ilmu pengetahuan dan ma'rifah (ufuqil 'ilmu wal ma'rifah); dari gelap gulita kekafiran menuju cahaya kebenaran, yaitu dinul Islam.
Kitab suci Al-Qur'an pertama kali diturunkan di bulan Ramadhan, tepatnya pada tanggal 17 Ramadhan. Karenanya tanggal 17 Ramadhan merupakan tonggak panjang dalam sejarah umat manusia, yang memisahkan antara zaman gelap gulita dengan zaman terang benderang, antara yang haq dan yang batil. Pada saat itu turun wahyu pertama kepada Rasul terakhir, Nabi Muhammad saw. di suatu tempat yang sunyi sepi, gua hira' yang kemudian dinamakan Jabal Nur, gunung yang bercahaya.
Walaupun dalam Al-Qur'an hanya disebutkan bahwa kitab suci itu diturunkan pada bulan Ramadhan, tanpa menjelaskan tanggalnya, tapi dari ayat yang lain dapat dijajaki bahwa peristiwa itu terjadi pada tanggal 17 Ramadhan. Ayat yang dimaksud, surat Al-Anfal ayat 41, yaitu: " Kami turunkan (Al-Qur'an) kepada hamba Kami pada hari Furqan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan ..." (QS. Al-Anfal: 41).
Kalimat yaumaltaqa Jam'aan (pada hari kedua golongan bertemu) yang terdapat pada ayat tersebut maksudnya ialah permulaan peperangan Badar, antara kaum musyrikin dengan kaum muslimin, peristiwa itu terjadi pada malam tanggal 17 Ramadhan. Atas dasar ini, maka ahli-ahli Tafsir ternama, seperti Thabrani, Qurthubi, Ar-Razy dan lain-lain menyimpulkan bahwa wahyu pertama yang disampaikan kepada Rasulullah ialah pada tanggal 17 Ramadhan malam, tahun ke-41 dari kelahiran Nabi saw. Jadi, tanggalnya sama-sama 17 Ramadhan, hanya tahunnya yang berbeda.
Saudara, hadirin dan hadirat sekalian yang berbahagia. Peristiwá bersejarah itu, menjadi garis pemisah antara zaman jahiliyah dengan zaman ilmu pengetahuan, yang sekaligus memisahkan antara yang haq dengan yang bathil, antara kezaliman dengan keadilan, antara kekacauan dengan ketertiban. Adapun wahyu pertama yang diturunkan kepada Muhammad saw. waktu ialah surat A1-Alaq, ayat 1-5:
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ
خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ
اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ
الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ
عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
Artinya :
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan, Dia telah Menciptakan manusia dan segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah Yang Paling Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya." (QS. A1-Alaq: 1-5).
Saudara, hadirin dan hadirat sekalian yang berbahagia. Allah swt. menjelaskan secara terperinci mengenai fungsi Al-Qur'an di dalam Al-Qur'an. Di antaranya mengenai fungsinya sebagai Al-Huda (petunjuk)Al-Furqan (Pemisah antara yang haq dan batil), Al-Mubayyin (penjelas), Ar-Rusyd (pengarah kepada setiap hal yang berguna), Rahmat (sebagai bukti kasih), Nur (penerang kehidupan), Syifa' (obat batin), dan lain-lain. Itu semua membuktikan betapa agungnya nilai Al-Qur'an. Maka Al-Qur'an adalah konsep dasaruntuk bekal kehidupan menuju kebahagiaan yang hakiki, baik di dunia dan akhirat. Rasulullah saw. memberikan penjelasan secara umum mengenai kandungan Al-Qur'an, dalam sabdanya "Al-Qur'an, di dalamnya termaktub riwayat tentang orang-orang sebelum kamu, berita tentang orang-orang setelah kamu, dan hukum sesuatu yang terjadi di antara kamu."
Al-Qur'an, bila kita membaca secara harfiyah saja, sudah mendapatkan pahala. ini tentu saja sebagai rangsangan agar kita tergugah untuk banyak membaca dan mempelajarinya, sebab secara kejiwaan dengan melalui membacanya teijadi pertalian batin antara si pembaca dengan Sang Pencipta.
Pernah suatu ketika sahabat Mu'adz bin Jabal memohon wasiat kepada beliau dalam sebuah perjalanan bersama beliau. Lalu Nabi saw. berpesan sebagaimana diungkapkan dalam sabda beliau: "Kalau kamu menghendaki kehidupan orang-orang yang beruntung, kematian orang-orang yang mati syahid, selamat pada hari perkumpulan (Mahsyar), keteduhan hariyang panas (di akhirat), petunjuk dan kesesatan, maka langgengkan membaca Al Qur'an. Karena sesungguhnya Al Qur'an itu Kalam Tuhan Yang Maha Pengasih, benteng pelindung dari setan, dan menambah nilai timbangan amal kebajikan."
Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda: "Barangsiapa mengharapkan dapat bertemu dengan Allah, maka hendaklah ia memuliakan Ahlullah." Ditanyakan kepada beliau: "Adakah Allah memiliki kerabat?" Rasulullah saw menjawab: "Benar." Ditanyakan kepada beliau: "Siapakah kerabat Allah swt ya Rasulullah?" Beliau menjawab: "Kerabat Allah adalah orang-orang yang membaca Al-Qur'an. Ingatlah, bahwa barangsiapa memuliakan mereka, maka Allah umembalasnya dan mengaruniainya surga. Dan barangsiapa menghinakannya, maka Allah menghinakannya dan memberinya neraka." (Al-Hadis).
Saudara, hadirin dan hadirat sekalian yang berbahagia. Melalui peringatan malam Nuzulul Qur'an di malan ini, mudah-mudahan kita semakin cinta Al-Qur'an, tersinari oleh cahaya kebenarannya, sehingga hidup dan kehidupan kita menjadi terarah, serta mendapatkan syafa'at dari Al-Qur'an, bahagia hidup di dunia dan akhirat. Demikianlah, pidato atau ceramah agama yang dapat saya sampaikan dalam rangka memperingati Nuzulul Qur'an. Terima kasih atas perhatiannya, mohon maaf atas kesalahan dan kekhilafannya.
Hadanallahu waiyyakum ajma’in wassalamu’alaikum Warohmatullaahi Wabarokaatuh..
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih telah berkunjung diblog Kata Estetika ini, silahkan tinggalkan komentar anda,