Beranda Teks Pidato Tata Bahasa Sastra Ceramah Khutbah Arti Kata Puisi

Kata berasal dari lidah

Mudahnya berkata karena lidah tak bertulang, banyak sekali orang mengatkan demikian dan ini adalah kenyataan banyak sekali orang barkata dengan penuh kesemnagatan tetapi pada hakikatnya hanya di bibir ataupun dalam berjanji dengan seseorang, hal ini bisa disimpulkan antara kata dan tingkah laku kedua kriteria ini saling berdampingan dalam suatu analogi "tak ada prilaku yang tanpa kata" atau sebaliknya baik kata dari pelaku ataupun bahasa yang keluar dari komentator, ini membukikan antara kata dan tingkah sanagt erat hubungannya seperti dalam pertandingan sepakbola yang menjadi pelaku dari aktor sepak bola siapa dan yang menjadi komentator siapa.

Hal yang sangat dekat yang tak terpisahkan yang perlu di analisa adalah penempatan kata dengan prilaku apakah itu bisa teranolgi atau dari variabel kalimat dengan pola yang dilakukan jika ada kesinambungan antara keduanya hal ini dinamakan keselarasan dalam estetika contoh lain dalam berjanji saat seseorang melakukan ijab qobul masalah janji penerapan berikutnya adalah dengan tingkah untuk menpati janjii tersebut.

Rangkaian kata bisa saja dibuat-buat dengan tujuan tertentu tetapi akan mencederai nilai estetika apabila perkataan tidak dibuktikan dengan perlakukan terutama dalam sikap sosial dimana kita dituntut untuk berhati-hati dalam berbicara (ucapan) banyak ucapan dan kalimat yang tinggi namun tidak ternilai lantaran tak diimbangi dengan prilaku, dalam istilah sekarang yakni PHP (Pemberi Harapan Palsu). hingga menimbulkan banyak ketimpangan dalam mencerna bahasa meskipuin bernilai estetika murni sekalipun. Seperti pada istilah lain diantaranya populer dalam kalangan masyarakat adalah kata-kata sebagai berikut : Mulutmu Harimaumu, Tiada kata seindah do'a, Fitnah Lebih kejam dari pembunuhan, Lidahmu menyayat hatiku, Perkataan itu simbol daritingkahmu, Kata manismu membuatku...
dan lain sebagainya.

Semuanya bermuara pada kata, ucapan, kalimat, bahasa, dan dalam ilmu sosiologi mengatakan salah satu unsur perubahan zaman (paradigma) adalah faktor perubahan bahasa,  itulah sedikit artikulasi penempatan kata dengan tingkah, meskipun idah tak bertulang tetapi tajamnya melebihi pedang demikian macam kata dalam berbahasa.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih telah berkunjung diblog Kata Estetika ini, silahkan tinggalkan komentar anda,