Sudah menjadi sebuah kebiasaan seseorang jika mendapatkan suatu persoalan ataupun permasalahan hidup yakni melakukan kepasrahan diri kepada Tuhannya dalam arti kata berdo'a, hal itu seringkali dilakukan seseorang untuk mencari solusi dalam menghadapai permasalahan yang dialami orang tersebut, adapun demikian dilakukan dengan berdo'a yakni melakukan do'a, doa sendiri adalah pendekatan teologi atau religi dan biasanya menggunakan pola bahsa pasrah, bahasa yang diterapkan untuk berdoa adalah kata retorika, atau kata estetika murni dengan penuh dengan jiwa kepasrahan.
Sebenarnya berdoa atau kata dalam sebuah doa adalah keterwakilan dari perasaan yang sedang dialami oleh seseorang ataupun ingin memperoleh hasil dalam sebuah hajatnya, seperti halnya para sufi yang membuat suatu munajat dengan bentuk syair dengan tujuan berdzikir, kata estetika dalam berdoa biasa diterapkan dengan penuh rasa dan jiwa yang kecil berpasrah para Tuhan dengan tujuan agar doanya dikabulkan oleh Tuhannya tersebut.
Kita senantiasa selalu mendapatkan segala bidang masalah hidup dari berbagai permasalahan di dunia ini, mencari solusi hidup adalah jalan yang praktis untuk menyelesaikan suatu hal, dengan berdoa maka setidaknya kita dapat melegakan fikiran kita dengan sugesti kita yang diyakini bahua segala urusan sudah ada yang mengaturnya, banyak sekali teks-teks doa yang secara keseluruhan menggunakan bahasa retorika yang mengandung seni kata estetika yang sangat tinggi. Hal demikian adalah bentuk sebuah penyesuaian dalam lingkup peristiwa yang dialamai oleh seseorang sebagai seorang yang kecil dan tidak memiliki apa apa dan sama sekali tak memiliki kuasa apapun, anda bisa menganalisa sendiri apa yang terdapat pada teks sebuah doa atau dalam islam biasa dikatakan dengan bahasa lafadz juga merupakan sebuah kata mutiara.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih telah berkunjung diblog Kata Estetika ini, silahkan tinggalkan komentar anda,