Ajakan kepada seseorang itu tergantung pada tuturkata dari ajakan tersebut biasanya ini ada dalamm kata rayuan yang bersifat membujuk ataupun propokatif, siapapun bisa terbuai asalkan dengan konotasi arti kata dalam berbahasa yang baik bisa membuat seseorang menjadi ikut dengan tutur kata yang lembut, kata ajakan yang positif bernilai estetika murni yang sama sekali tanpa unsur memaksa meskipun didalamnya tersisip namun polesan bahaya yang cantik hal paksaan tidak terlihat, tetapi memerlukan obyek yang tepat untuk merangkum kata dalam baha, penerapan kata yang tersusun melihat obyek yang kita jadikan sasaran.
Kata ajakan sebenarnya memilki banyak motif serta bahasa yang sangat dipandang perlu apalagi pada kalangan sosok sosilais untuk memprofokasi positif kepada masyarakat, kata seuran atau ajakan digunakan dalam berbagai macam kepentingan seperti dakwah, politik, market, bisnis, dann sebaginya, salah satu contoh dalam berdakwah ajakann seorang yang menyerukan kebaikan kepada seseorang atau beberapa orang diserukan dengan bahasa yang sangat lembut dan berhati-hati disisilain penerapan etika bahasa diiringi dengan pola tingkah laku yang sesuai dengan tutur kata. Bagitu juga di kalangan politik yang menyerukan kepada masyarakat untuk memilih calon tertentu bahasa dengan ucapan perkataan disesuai pada obyek agar obyek bisa mengena dan ikut kedalam arahan subyek.
Kata ajakan (rayuan) tergolong dalam bahasa yang tersirat pada bentuk sentuhan, tutur kata yang di sampaikan pada obyeknya bukan hanya sekedar bahasa komunikasi belaka (umum) tetapi mengarah para hasrat keinginan ataupun kepada pemikiran obyeknya, tercover dalam sebuah bahasa seperti contohya kata motivasi seorang putus cinta atau kata-kata motivasi untuk bangkit melawan waktu dalam kondisi ini bisa juga dinamakan unsur mentalistik yang disebut doktrin pada seseorang, namun perlu digaris bawahi estetika positif menjadi landasan utama. banyak orang yang tertipu dengan bahasa-bahasa ajakan yang membujuk seseorang menjadi terrjerumus dalam konteks bahasa, penerapan kata ini biasanya dilakukan pada seseorang yang memilki kepentingan khusus.
Bingkisan kata rayuan, ajakan, bujukan, mengarah pada obyeknya dilihat dari sudut pandang bahasa, disisi lain melihat sosok siapa subyek (yang mengatakan) menyerukan, sosok figur sebenarnya sudah tidak memerlukan bahasa seperti ini untuk kepentingan ajakan dalam artian hanya dilakukan dengan cara umum (normatif) karena melihat sosok bukan pada bahasa, tetapi dalam untaian kata yang tepat kata yang lembut sangat diperlukan, contoh dalam merayu seorang perempuan dengan tujuan memikat hatinya seperti perkataan kepada wanita. Konotasi bahasa akan semakin menarik jika dibubuhi kata berintuisi apalagi berestetika positif.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih telah berkunjung diblog Kata Estetika ini, silahkan tinggalkan komentar anda,