Beranda Teks Pidato Tata Bahasa Sastra Ceramah Khutbah Arti Kata Puisi

Amir Hamzah | Tokoh Sastra Indonesia

Mengenal beberapa orang Pujangga baru yang religius. Y.E Tatengkeng adalah sosok seorang penyair yang sangat religi pada kristen, sedangkan Amir hamzah pada Islam. Selama hayatnya Amir hamzah lebih menyelesaikan 300 puisi,  sehingga beliau dijuluki sebagai raja penyair pada angkatan pujangga baru. 

Alir hamzah lahir di Tanjung Pura (langkat) Sumatera Timur, pada 28 Februari 1911. Ia keturunan bangsawan. Pamannya adalah Sultan Langkat yang kemudian menjadi mertuanya. Dulu Amir bersekolah di HIS Tanjung Pura, lalu masuk di medan MULO, setelah itu Amir dipindahkan oleh ayahnya di MULO Jakarta, disitulah Amir melalui masa-masa yang penuh kerinduan dan kesedihan dengan selalu merindukan Ibundanya serta kampung halamannya langkat, kesunyian dan kesediahan menimbulkan sebuah rasa penciptaan dansebagai bentuk inspirasi dan menuankan sebuah karya puisi-puisi yang elok, seperti dalam sebuah buku yang diberi nama Nyanyi Sunyi, kemudian dia melanjutkan pendidikan ke AMS Solo, sebelumnya Amir pernah kuliah hakim sampai tingkat C.2 di Jakarta.
Di Solo Amir merakan suatu perubahan yang drastis dengan proaktif pada kegiatan aktivitas kebangsaan, dan penah menjalin kasih dengan perempuan solo berketurunan ningrat. Gerakan pemuda serta aktivitasnya dikalangan anak muda tetnyata terdengar oleh pemerintah kolonial Belanda dan dianggap membahayakan oleh kolonial, disuratilah Sultan Langkat oleh belanda untuk mengintervensi kepada Amir dengan ladasan segala pergerakan yang dapat membahayakan Belanda dengan demikian Amir dijemput dan disuruh pulang ke langkat oleh sultan langkat, setelah itu amir dinikahkan dengan putri sultan langkat' waktupun terus berlalu dan perjuangan amir  diteruskan di langkat hingga pada kemerdekaan Republik Indonesia, sedangkan setelah kemerdekaan RI Amir menjabat sebagai Bupati. Dan setelah itu amir hamzah meninggal sebagai korban Revolusi sosial Sumatra  Timur, Amir Hamzah oleh pemerintah RI diangkat sebagai Pahlawan Nasional. beberapa Karya Amir Hamzah Bisa anda baca disini, baca juga Tokoh sastra indonesia Sutan Takdir Alisyahbana | Tokoh Sastra.

Pidato Menyongsong HUT Kemerdekaan RI

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Bapak-bapak,ibu-ibu dan saudara-saudara yang kami hormati.
Sebentar lagi bangsa Indonesia akan memperingati hari yang bersejarah, yaitu Kemerdekaan Republik Indonesia, tanggal 17 Agustus. Tepat pada hari itu kita bangsa Indonesia telah dikarunia oleh Allah suatu rahmat yang besar sekali. Di mana sebelum itu kita telah berjuang lebih dahulu denagn perjuangan yang panjang dan penuh pengorbanan. Berapa banyak para pejuang kita yang telah gugur dalam merebutkan kemerdekaan dari tangan penjajah. Kiranya sudah tidak terbilang lagi. Mereka telah gugur sabagai syuhada’ karena didorong oleh rasa kecintaan kepada tanah air, dan didorong pula oleh suatu keyakinan bahwa cinta tanah air adalah sebagian dari iman.
Sebagaimana dikatakan dalam sebuah ungkapan.

حُبُّ الْزَطَنَ مِنَ الْاِيْمَانِ
Artinya: 
“Cinta tanah air adalah sebagian dari iman.”
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air.
Sungguh tepat ungkapan di atas. Sebab, dengan mencintai tanah air berarti mempunyai rasa tanggung jawab menjaga dan memeliharanya. Dan hal itu telah dilakukan oleh pejuang-pejuang kita terdahulu, yang telah membebaskan negeri ini dari belenggu penjajahan, baik dari Belanda maupun dari Jepang. Sekarang kita telah hidup di alam kemerdekaan sehingga nasib kita berada di tangan kita sendiri. Kita bebas mengatur sesuai dengan sifat dan kepribadian kita sendiri. Oleh sebab itu, sebagai pewaris kemerdekaan, kita mempunyai tanggung jawab memeliharanya agar api kemerdekaan itu tidak menjadi pudar. Kita isi kemerdekaa ini dengan amaliah nyata menuju kepada kemajuan sesuai dengan cita-cita kemerdekaan, yaitu mewujudkan negara yang adil dan makmur dalam limpahan rahmat dari ridha Allah. Sebagaimana kita ketahui, bahwa Allah menciptakan umat manusia di seantero dunia ini dengan bekal kemerdekaan dan kebebasannya itu, tiada lain agar menjadi umat yang bertakwa, yang mau menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Insya Allah dengan berbuat seperti itu negara akan cepat menuju sasaran cita-citanya, menjadi negara yang aman dan tentram, adil dan makmur merata ke seluruh nusantara.
Allah berfirman dalam surat Al A’raf ayat 96:

وَلَوْأَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالأرْضِ
Artinya: 
“Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.”
Saudara-saudara yang kami cintai.
Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu kaum kepada keadaan yang lebih baik dari sebelumnya jika mereka tidak mau berusaha mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Tetapi tidak demikian yang terjadi di negeri kita ini. Bangsa Indonesia telah bersusah payah berjuang mengubah keadaannya, dari alam penjajahan ke alam kemerdekaan. Namun yang demikian itu baru dalam taraf permulaan, karena  suatu kemerdekaan  tidak akan punya arti nyata tanpa disertai dengan berbagai upaya yang dapat  menjunjung harkat dan martabat bangsa. Di sinilah letak kewajiban kita di dalam mengisi kemerdekaan. Dan kini pemerintahorde baru sudah  melaksanakannya tahap demi tahap melalui pelita demi pelita. Yang kita laksanakan ini adalah bentuk nyata usaha mengubah nasib bangsa dari keterbelakangan menjadi bangsa yang maju  dalam segala bidang. Maju dalam pemerintahannya, politiknya, ekonomimya, pendidikannya dan lain-lain di mana semuanya itu terikat dalam satu ideologi, yaitu pancasila.
Allah telah berfirman di dalam surat Ar Ra’du ayat11:

إِنَّ اللهَ لا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ
Artinya: 
“Sesungguhnya Allah tidak merubahkeadaan sesuatu kaum sehingga mereka berubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air.
Marilah kita tingkatkat terus darma bakti kita dalam mengisi kemerdekaan ini. Kita tempatkan diri kita sesuai dengan kemampuan dan keahlian masing-masing. Sedang bagi anak-anak pelajar dan generagi muda supaya tetap giat menuntut ilmu hingga memperoleh pengetahuan dan ilmu yang banyak dan luas sebagai bekal membangun bangsa . bangsa Indonesia sekarang ini benar-benar membutuhkan tenaga-tenaga ahli yang terdidik untuk menangani berbagai kegiatan pembangunan. Sebagaimana  kita ketahui, bahwa hakikat kemerdekaan itu adalah jiwa yang terdidik, mempunyai kemauan yang hidup, memiliki pengetahuan  yang luas, sehingga dengan begitu segala tugas bangsa dapat dilaksanakan dengan sempurna.
Sesungguhnya bilamana hal-hal yang telah disebutkan di atas itu benar-benar  dapat kita laksanakan, maka yang demikian itu merupakan  ungkapan rasa syukur kepada Allah yang telah menganugerahkan kemerdekaan kepada kita. Sebaliknya, kalau kita tidak mau berbuat sesuatu di dalam mengisi kemerdekaan yang telah gugur mendahului kita dan mengkhianati nikmat Allah. Padahal Allah telah berfirman dalam surat Ibrahim ayat 7:

لَئِنْ شَكَرْتُمْ لأزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Artinya: 
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kau mengingkari (nikmat-ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”
Bapak-bapak,ibu,ibu dan saudara-saudara yang kami hormati.
Akhirnya dari berbagai uraian di atas, sadarlah kita bahwa di pundak kita terletak beban berat untuk meneruskan cita-cita kemerdekaan yang telah kita canangkan bersama pada tanggal 17 Agustus 1945. Kita bina generasi demi generasi untuk meneruskan perjuangan bangsa. Dengan demikian  tidak sia-sialah perjuang para syuhada’ yang telah gugur mendahului kita. Sehingga arwah mereka akan tenang di sisi Allah, karena tidak meninggalkan anak cucu yang miskin dan  merana. Tak lupa pula kita panjatkan doa semoga arwah para pejuang muslim  kita terima dengan baik  di sisi Allah dan diampuni segala dosa mereka serta diterima amal mereka sebagai bekal hidup di akhirat. Amin.
Wassalamu’alaikum wr.wb.

Baca juga Contoh Teks Pidato yang lainnya Pidato Menyongsong Hari Kesaktian Pancasila.

Pidato Menyongsong Hari Kesaktian Pancasila

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Sebentar lagi kita akan merayakan hari yang amat bersejarah yaitu tanggal 1 Oktober yag kita kenal sebagai hari kesaktian pancasila. Seperti kita ketahui, didalm alinea keempat pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 telah dinyatakan dengan tegas dan jelas, bahwa negara Rupublik Indonesia  berdasarkan pancasila. Dan ternyata pancasila yang telah dijadikan dasar negara Republik Indonesia itu bukan sekadar slogan kosong, melainkan merupakan cerminan dari kepribadian bangsa Indonesia yang sejak dahulu kala telah kita miliki. Oleh karena itu, dala kurun waktu sampai sekarang ini pancasila tetap jaya tak tergoyahkan oleh kekuatan mana pun. Hal in9i perlu kita maklumi karena pancasila mengandung nilai-nilai yang terpuji, yang bisa mengarahkan manusia menuju amal saleh. Sehingga dapat kita pastikan bahwa pancasila itu benar-benar merupakan rahmat Allah yang dianugerahkan kepada bangsa Indonesia, agar dengan itu bangsa Indonesia dapat membangun dan melestarikan dengan baik, aman, dan tentram, dijauhi dari perselisihan.

Bapak-bapak, ibu-ibu dan saudara-saudara yang kami hormati.
Anugrah yang besar dan mulia itu perlu kita syukuri. Sebab, kalau kita mengkhianati nikmat-nikmat Allah, pasti Allah akan murka dan menurunkan azab yang sangat pedih. Sebagaimana Allah telah berfirman dalam Al Qur’an surat Ibrahim ayat 7:

لَئِنْ شَكَرْتُمْ لأزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Artinya: 
“Jika engkau sekalian bersyukur, niscaya Aku tambahkan bagimu beberapa kenikmatan, dan jika engkau ingkar, ingatlah banwa siksa-Ku amat pedih.”
Saudara-saudara yang kami hormati.
Tanggal 1 Oktober kita sebut dan kita peringati sebagai hari Kesaktian Pancasila. Karena, dalam perjalanan sejarahnya, Pancasila telah berkali-kali mengalami gangguan dan rintangan yang sangat berbahaya sehingga bisa mengancam keselamatan negara. Sebagaimana telah tercatat dalam sejarah, yaitu:

    1. Pembentrokan PKI Madiun tahun 1948.
    2. Pembentrokan DI/TII tahun 1949 – 1962.
    3. Pembentrokan G30S/PKI tahun 1965.

Pembentrokan demi pemberontakan yang akan merobohkan negara Republik Indonesia serta mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi lain ternyata dapat digagalkan. Ini semua berkat rahmat Allah yang telah menanamkan rasa kesetian bangsa Indonesia kepada Pancasila. Sehingga usaha terakhir yang sangat berbahaya dan sangat keji, yang dilakukan oleh PKI dengan melakukan pembunuhan-pembunuhan kejam, untuk mengkomuniskan Indonesia dan mengganti ideologi Pancasila yang menggandung nilai-nilai agama dengan ideologi Komunis yang ateis, dapat digagalkan dan bahkan ditumpas sampai ke akar-akarnya. Peristiwa itu terjadi pada tanggal 30 September 1965. kemudian pada tanggal 1 Oktober 1965 usaha dan pemberontakan PKI it dapat digagalkan. Sehingga setiap tanggal 1 Oktober kita tetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila.

Saudara-saudara sebangsa dan setanah air.
Sekali lagi kita harus bersyukr kepada Allah, karena kita dapat menumpas PKI yang akan mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi Komunis. Sungguh kita tidak bisa membayangkan bagaimana seandainya PKI berhasil mengkomuniskan Indonesia. Kita pasti dikutuk oleh Allah, karena PKI adalah organisasi politik yang anti Tuhan, anti agama. Perhatikanlah firman Allah mengenai orang-orang kafir, orang-orang yang tidak percaya kepada-Nya:
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِ اللهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَاللهُ عَزِيزٌ ذُو انْتِقَامٍ
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat; dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai balasan (siksa).” (QS. Ali Imran: 4)
Di lain ayat Allah juga berfirman:

وَمَنْ لَمْ يُؤْمِنْ بِاللهِ وَرَسُولِهِ فَإِنَّا أَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ سَعِيرًا
Artinya: 
“Dan barang siapa yang tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya Kami menyediakan untuk orang-orang yang kafir neraka yang bernyala-nyala.” (QS. Al Fath: 13)
Demikianlah ancaman Allah kepada orang-orang kafir, yang pada hakikatnya mereka itu adalah orang-orang yang tidak percaya kepada Tuhan dan anti gama Tauhid, sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang PKI. Orang-orang PKI inilah yang selalu berusaha merongrong Pancasila. Yang sila pertamanya adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Sudah barang tentu sila pertama ini bagi orang-orang PKI merupakan momok yang harus disingkirkan.

Saudara-saudara sebangsa dan setanah air.
Dalam kesempatan ini kami mengajak kepada kaum Muslimin agar benar-benar mengamalkan pancasila secara konsekuen dalam kehidupan sehari-hari. Sebab, sila demi sila dalam Pancasila itu sesungguhnya adalah ajaran Islam juga. Sila pertama misalnya, Ketuhanan Yang Maha Esa, di dalam Al Qur’an Allah telah berfirman:

وَإِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ لا إِلَهَ إِلا هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ
Artinya: 
“Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Baqarah: 163)
Sila kedua, yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, hal itu sudah tercerminkan dalam hadis Nabi Muhammad SAW riwayat Bukhari dan Muslim:

لاَيُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبُّ لِاَخِيِهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
Artinya: 
“Belum sempurna iman seseorang dari kalian, sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya”
Sila ketiga, yaitu Persatuan Indonesia, juga tercermin di dalam firman Allah surat Ali Imran ayat 103:

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيعًا وَلا تَفَرَّقُوا
Artinya: 
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai,”
Sila keempat, yaitu Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan / Perwakilan, sesuai dengan ajaran Islam, di mana selalu mengutamakan musyawarah dalam setiap menghadapi persoalan. Allah berfirman di dalam surat Ali Imran ayat 159:

وَشَاوِرْهُمْ فِي الأمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
Artinya: 
“……. dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.”
Sila kelima, yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, juga sudah tersirat dalam firman Allah surat An Nahl ayat 90.

إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
Artinya: 
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.”
Saudara-saudara yang kami hormati.
Demikianlah makna kita memeperingati Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh setiap 1 Oktober. Dan sebentar lagi kita akan sampai kepada tanggal tersebut. Maka yang perlu kita ingat adalah mengamalkan Pancasila secara konsekuen dengan tetap dengan berpegangan teguh pada ajaran Rasulullah SAW yang tertuang di dalam Al Qur’an dan Hadits. Insya Allah Tuhan selalu meridhai kita. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Baca Juga Contoh Pidato yang lainnya, Pidato Menyambut Hari Anak-Anak Nasional

Pidato Menyambut Hari Anak-Anak Nasional

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Bapak-bapak, ibu-ibu dan saudara-saudara yang kami hormati.
Kalau anak merupakan amanta dari Allah yang dititipkan kepada kita, lalu bagaimanakah tanggungjawab kita kepadanya? Apakah Cuma memeliharanya begitu saja tanpa upaya lain? Sungguh tanggungjawab kita kepada anak teramat berat tetapi mulia bila bisa melaksanakannya. Sebab, sebagaimana kita ketahui bahwa anak-anak adalah bunga-bunga bangsa yang pada girilannya akan menjadi generasi penerus, pengganti generasi tua didalam menegakkan negara dan agama. Oleh sebab itu, sebagai orang tua yang bertanggung jawab terhadap anak harus bisa memenuhi dan menyampaikan hak-hak anak sebagaimana mestinya.
Adapun hak-hak anak yang harus dipenuhi antara lain:

1. Mendidik anak dengan baik
Anak jangan sampai dibiarkan berkembang tanpa disertai dengan pendidikan, baik secara formal maupun non formal. Kita sekolahkan mereka di sekolah-sekolah yang di dalamnya diajarkan pula agama Islam. Juga diluar sekolah,anak itu harus dibimbing dan diarahkan menuju kebaikan. Sejak kecil ditanamkan pengertia kepada anak-anak bahwa Tuhan yang wajib disembah adalah Allah, dan Muhammad adalah Rasul Allah yang terakhir. Beliau dilahirkan di Mekah dan di makamkan di Madina. Ajarkan salat kepada anak setelah dia genap berusia tujuh tahun, dan pukullah sebagai pengajaran jika dia meninggalkan salat sementara dia berumur genap sepuluh tahun. Rasulullah Saw. Bersabda:

لَأَنْ يُأَدِّبَ الرَّجُلُ وَلَدَهُ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَتَصَدَّقَ بِصَاعٍ

Artinya: 
“Orang yang mendidik anaknya itu lebih baik baginya daripada ia bersedekah satu sha’ ( beras atau gandum setiap hari).”(HR. Tirmidzi)

2. Memberikan pelajaran budi pekerti yang mulia
Betapa pentingnya budi pekerti yang baik itu bagi seseorang. Jika ada orang ingin dipercaya, dihormati dan berwibawa, maka berbudilah yang baik dan sopan kepada siapa saja yang diajak bergaul. Untuk itu, tugas orang tua kepada anak-anaknya adalah menanamkan budi pekerti yang mulia sejak kecil. Berikan contoh bagaimana semestinya berhadapan dengan orang tua, dengan guru, dengan orang-orang yang lebih tua umurnya daripadanya. Dan bagaimana semestinya bergaul dengan saudara-saudaranya serta dengan teman-temannya. Jangan dibiarkan berlarut-larut anak berbuat kurang ajar. Begitulah tugas orang tua sebagai cerminan rasa kasih sayang kepada anak. Rasulullah Saw. Bersabda:

مَانَحَلَ وَالِدٌ وَلَدًا مِنْ نَحِلٍ أَفْضَلَ مِنْ أَدَبٍ حَسَنٍ

Artinya: 
“Tidak ada pemberian orang tua kepada anak yang lebih utama daripada budi pekerti yang baik.”(HR. Tirmidzi)
3. Mengajarkan kepada anak segala sesuatu yang bisa memberi manfaat kepada agamanya, tanah airnya dan sumber penghidupannya.
Tidak mungkin orang tua akan kuat memegang agamanya kalau dia tadak di didik masalah-masalah agama sejak kecil. Bilamana anak sejak kecil sudah diajari dan dibiasakan menjalankan kewajiban agama, sudah barang tentu dia akan teguh melaksanakan tugas kewajiban agamanya, meskipun dalam keadaan terjepit. Itulah sebabnya maka luqman tidak henti-hentinya menasehati anaknya agar tetap menjalankan salat dan amar ma’ruf nahi munkar. Allah telah berfirman di dalam surat Luqman ayat 17:

يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الأمُورِ

Artinya: 
“Wahai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah(manusia) mengarjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang munkat dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itutermasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).”
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air.
Sengaja kami ketengahkan kepada para hadirin mengenai hak-hak anak yang harus kita tunaikan. Karena, pada saat-saat sekarang ini, kita bangsa Indonesia sedang dalam suasana memperingati Hari Anak-anak Nasional yang jatuh pada tanggal 23 Juli. Oleh sebab itu, alangka baiknya jika dalam suasana seperti ini kita lebih meningkatkan rasa tanggung jawab kepada anak. Sebab, kalau tidak demikian, apalagi jika kita sampai melalaikan tugas kewajiban itu, bisa jadi anak akan menjadi bumerang bagi kita sendiri, yang sangat menyusahkan atau menjadi beban berat bagi keluarganya. Dan yang demikian itulah kiranya yang disinggung dalam Al Qur’an bahwa anak itu sebagai fitnah.
Allah berfirman dalam surat Al Anfal ayat 28:

وَاعْلَمُوا أَنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلادُكُمْ فِتْنَةٌ وَأَنَّ اللهَ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ
Artinya: 
“Dan ketahuilah, bahwa harta dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.”
Bila kita perhatikan ayat di atas, maka harta kekayaan dan anak itu bisa menjadi fitnah atau cobaan bagi orang tua, jika memang keduanya (harta dan anak) dapat menghambat atau menghalangi  kegiatan dan beribadah kepada Allah. Anak bisa jadi seperti itu kalau orang tuanya tidak memikirkan nasibnya, terutama di dalam masalah pendidikan. Anak itu akan merepotkan kita dan menyusahkan, jika kita sebagai orangtua  tidak memberinya bekal ilmu yang di perolehnya dari pendidikan.
Saudara-saudara yang kami cintai.
Sebagaimana kita ketahui, bahwa anak itu semisal kertas putih yang masih bersih. Terserah pemiliknya mau memberi corak dan warna apa terhadap kertas itu. Sekarang tinggal orang tuanya mau diapakan anak itu. Hal ini pernah diisaratkan oleh Rasulullah Saw. di dalam sabdanya:

مَا مِنْ مَوْلُودٍ اِلاَّ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ وَيُنَصِّرَانِهِ وَيُـمَجِّسَانِهِ
Artinya: 
“Tidak ada seorang anak pun yang di lahirkan kecuali dia lahir dalam keadaan aslinya (yaitu menetapi fitrah Islam). Maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi,Nasrani, atau Majusi.”(Al Hadis)
Saudara-saudara yang kami cintai.
Kasih sayang dan menyayangi anak adalah sifat atau naluri orang tua yang di miliki oleh setiap ibu dan bapak. Tetapi kasih sayang yang hakiki adalah mengasuh dan membimbing anak  hingga menjadi  orang yang pandai, memiliki ilmu pengetahuan yang luas baik dalam masalah agama maupun masalah umum. Mengasihi dan menyayangi anak itu bukan dengan memanjakannya. Justru memanjakan anak adalah langkah yang keliru  karena bisa mengakibatkan anak menjadi bodoh, tidak dapat melaksanakan tugas hidupnya dengan baik.
Rasulullah Saw. Bersabda:

لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يَرْحَمْ صَغِيْرَنَا وَيُوَقِّرْ كَبِيْرَنَا وَيَأْمُرْ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ

Artinya: 
“Bukanlah termasuk dari golongan kami orang yang tidak menyayangi anak kecil dan tidak menghormati orang tua, serta tidak memerintahkan yang ma’ruf dan mencegah kemunkaran.”(HR. Ahmad dan Tirmidzi dari Ibnu Abbas)
Juga di dalam Al Qur’an surat An Nisaa’ ayat 9, Allah telah berfirman:

وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا
Artinya: 
“Dan hendaknya takut kepada Allah orang-orang yang seandainya  meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.”
 Semoga kita dapat menjaga amanat yang diberikan oleh Allah kepada kita. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Pidato Menyongsong Hari Kebangkitan Nasional

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Saudara-saudara sebangsa dan setahan air.
Tidak lama lagi kita akan memperingati Hari Kebangkitan Nasional, tanggal 20 Mei. Hari yang sangat bersejarah, karena pada tanggal itulah mulai tumbuh di kalangan bangsa Indonesia, yang terdiri bermacam-macam suku, rasa persatuan untuk bangkit bersama-sama melawan penjajah melalui pendidikan, pengajaran,kebudayaan dan sosial.

Kita peringati tanggal 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional, karena pada tanggal itu telah berdiri sebuah organisasi yang bersifat nasional, yaitu Budi Utomo. Sebelum itu semua organisasi di Indonesia yang menentang penjajahan masih bersifat kedaerahan.
Bapak-bapak,ibu-ibu ,saudara-saudara yang kami hormati.
Sejak berdirinya Budi Utomo, kesadaran bangsa Indonesia untuk bersatu menentang penjajah semakin menonjol.mereka berjuang bukan hanya untuk daerahnya saja, tetapi untuk kepentingan Nasional yang meliputi seluruh wilayah Indonesia, dari Sabang hingga Merauke.

Adanya semangat persatuan yang kuat dan menonjol ini tentunya dapat kita maklumi, karena kita bangsa Indonesia sejak dahulu sebagian terbesar beragama Islam. Sedangkan di dalam Islam rasa persatuan dengan tidak  membeda-bedakan suku bangsa dan warna kulit atau bahasa sangat dianjurkan. Kita kenal istilah Ukhuwah Islamiah, yaitu istilah yang sangat populer, di dalam Islam. Hal ini merupakan pencerminan dan dambaan Islam agar umatnya bersatu. Sebab, perjuangan yang diandasi persatuan pasti akan membuahkan kemenangan. Karena itulah Rasulullah Saw. Telah bersabda:

لَيْسَ مِنَّا مَنْ دَعَا اِلٰى عَصَبِيَّةٍ وَ لَيْسَ مِنَّا مَنْ مَاتَ عَلٰى عَصَبِيَّةٍ

Artinya: 
“Bukanlah termasuk golongan kami orang yang menyerukan kepada kesukuan dan bukan pula termasuk golongan kami orang yang mati karena kesukuan.”(HR. Abu Dawud)
Demikian pula dalam Al Quran Allah telah berfirman:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Artinya: 
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al Hujurat:13)
Saudara-saudara yang kami hormati.
Di samping apa yang telah kita diuraikan diatas, yaitu persatuan yang harus kita pupuk terus sehingga terwujud suatu bangsa yang bersatu, kokoh dan kuat, banyak pula pelajaran yang harus kita petik dari peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini, khususnya bagi umat Islam. Pelajaran yang sangat berharga itu adalah:

1. Memajukan dalam bidang pendidikan
Pendidikan bagi umat Islam adalah suatu keharusan yang tak boleh diabaikan. Sebab, dengan pendidikan, kebodohan dapat disingkirkan. Tersingkirnya kebodohan bagi suatu bangsa adalah suatu pertanda akan majunya bangsa itu disegala bidang. Lebih-lebih sekarang negara kita sedang gencar-gencarnya membangun, yang sangat membutuhkan tenaga-tenaga terampil, ahli dan terdidik, sesuai dengan bidangnya masing-masing. Maka, siapa lagi yang akan menangani pembangunan yang sedang kita laksanakan ini kalau bukan umat Islam, karena sebagian  terbesar bangsa Indonesia adalah umat Islam. Dan lagi, apabila kita perhatikan, banyak sekali hadis-hadis Rasulullah Saw. Yang selalu menganjurkan agar giat menuntut ilmu. Beliau bersabda dalam sebuah hadis yang bersumber dari Anas dan diriwayatkan oleh Ibnu Adi dan Baihaqi:

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلٰى كُلِّ مُسْلِمٍ وَمُسْلِمَةٌ

Artinya: 
“Menuntut ilmu itu wajib bagi muslim lelaki dan muslim perempuan.”
Penguasaan ilmu bagi umat islam, khususnya umat Islam Indonesia, baik ilmu agama maupun ilmu umum, sudah barang tentu akan menjadikan kita semakin disegani dan selalu diperhitungkan dalam setiap gerakan pembangunan yang sekarang sedang digiatkan oleh pemerintah. Artinya, pemerintah akan selalu mengajak kita untuk ikut serta menangani pembangunan di dalam ucaha mencapai negara yang adil dan makmur, aman dan tentram, merata kepada seluruh masyarakat Indonesia.

2. Memelihara dan mengembangkan kebudayaan Nasional
Kedatangan Belanda di Indonesia, selain untuk menjajah di bidang ekonomi, sosial dan politik, juga berusaha mematikan kebudayaan Indonesia dan menggantinya dengan kebudayaan asing yang bersumber dari Eropa. Sebetulnya bangsa Indonesia tidak anti terhadap kebudayaan asing. Akan tetapi karena kebudayaan kita yang sebagian besar mengandung nilai-nilai Islam dan sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia, maka wajib di lestarikan. Karena kita yakin bahwa dengan kebudayaan kita sendirilah pembangunan akan sukses dan diridhai oleh Allah SWT.

3. Aktif dalam bidang sosial
Kita tidak bisa hidup sendirian, melainkan selalu hidup bersama, berkelompok membentuk masyarakat. Sebagai orang yang tidak bisa lepas dari kehidupan masyarakat, maka ia tidak boleh masa bodoh terhadap masalah-masalah sosial yang setiap saat bisa timbul; karena keadaan, waktu atau lingkungan. Khususnya bagi umat Islam sudah seharusnya menjadi pelopor di dalam menangani masalah-masalah sosial. Kita harus memikirkan anak-anak yang tidak dapat bersekolah, para pelajar yang droup out, agar mereka dapat menikmati pendidikan. Kita harus memikirkan nasib orang-orang miskin, para yatim piatu dan sebagainya. Semuanya itu adalah tugas mulia yang harus dilaksanakan oleh segenap kaum muslimin, sebagaimana perintah Allah dalam firman-Nya:

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلا تَعَاوَنُوا عَلَى الإثْمِ وَالْعُدْوَانِ

Artinya: 
“Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebaikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuatan dosa dan pelanggaran.”
(QS Al-Maidah 2)
4. Aktif menduduk politik pemerintah yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam
Kewajiban umat Islam dalam suatu negara adalah mentaati segala peraturan pemerintah yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Artinya, kita harus mendukung dan menyumbangkan tenaga dan pikiran demi suksesnya politik pemerintah yang pada hakikatnya adalah amanat rakyat yang dituangkan dalam GBHN, yang telah ditetapkan oleh wakil-wakil rakyat didalam MPR. Allah telah berfirman di dalam surat An Nisa’ ayat 59:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الأمْرِ مِنْكُمْ
Artinya: 
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul(Nya), dan ulil amri di antara kamu.”
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air.  
Demikian hikmahnya kita memperingati Hari Kebangkitan Nasional, yang kita kenal sebagai permulaan dari kesadaran bangsa Indonesia untuk bersatu melawan penjajah, melalui bidang pendidikan dengan meningkatkan daya intelektual bangsa Indonesia. Semoga dengan menghayati Hari Kebangkitan Nasional yang bertitik tolak dari kelahiran Budi Utomo ini, kita umat Islam di Indonesia dapat meningkatkan paranannya di dalam menangani semua kegiatan pembangunan negara, sehingga benar-benar negara kita menjadi Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafuur. Yaitu sebuah negara yang subur dan makmur, aman dan tentram serta adil, merata kepada seluruh masyarakat dengan limpahan ridha Allah. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Baca Contoh pidato Hari Nasional lainnya, Pidato Menyongsong Hari Pendidikan Nasional

Pidato Menyongsong Hari Pendidikan Nasional

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Bapak-bapak, ibu-ibu dan saudara-saudara yang kami hormati.
Tidak lama lagi kita akan memperingati Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Mei. Di mana pada tanggal itu bapak Ki Hajar Dewantoro, tokoh Nasional kita yang telah berjasa mendirikan Perguruan Taman Siswa dilahirkan.

Kita tetapkan hari beliau sebagai Hari Pendidikan Nasional, karena beliaulah yang pertama kali mendorong bangsa Indonesia untuk maju melalui pendidikan secara formal. Kita tahu pada masa itu bangsa Indonesia masih diliputi kebodohan akibat politik penjajah Belanda yang menutup pintu pendidikan bagi bangsa Indoesia secara keseluruhan. Hanya orang-orang tertentulah yang bisa menikmati pendidikan secara formal, meskipun tidak sampai sempurna. Dengan berdirinya Perguruan Taman Siswa, bangsa Indonesia baru bisa menikmati pendidikan secara formal dan bebas tanpa membedakan pangkat dan derajat seseorang.
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air.

Berbicara mengenai pendidikan maka hal itu, bagi umat Islam khususnya, merupakan prioritas utama. Pendidikan adalah perkara besar yang harus benar-benar diperhatikan. Bahkan pendidikan itu merupakan amanah Allah yang harus dilaksanakan oleh setiap orang tua kepada anak-anaknya. Orang tua tidak boleh lalai sedikitpun terhadap pendidikan anak-anaknya. Karena anak adalah generasi yang bakal mengganti kedudukan orang tua. Bila anak-anak kita semuanya bodoh, terutama dalam masalah agama, jangan harap negara dan agama Islam dapat berkembang lebih pesat dan kuat dari sebelumnya. Bukankah mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam? Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa maju mundurnya bangsa Indonesia sebagian besar terletak di tangan generasi muda Islam. Di dalam sebuah hadits riwayat Tirmidzi, Rasulullah SAW telah bersabda :

لَأَنْ يُأَدِّبَ الرَّجُلُ وَلَدَهُ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَتَصَدَّقَ بِصَاعٍ
Artinya: 
“Orang yang mendidik anaknya itu lebih baik baginya daripada dia bersedekah satu sha” (HR. Tirmidzi)
Anak-anak adalah buah hati kita, sebagai tumpuan harapan kelak di kemudian hari. Kalau anak-anak itu terlantar tidak terdidik, bagaimana jadinya. Kita sebagai orang tua yang akan rugi. Bahkan lebih dari itu, agama Islam akan semakin pudar dan negara kita tercinta ini akan diinjak-injak oleh orang-orang aetis yang anti Tuhan. Na’udzubillah min dzalik. Begitu pentingnya masalah pendidikan, sampai-sampai Rasulullah SAW bersabda:
كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ حَتَّى يُعْرِبَ عَنْهُ لِسَانُهُ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ وَيُنَصِّرَانِهِ وَيُـمَجِّسَانِهِ
Artinya: 
“Semua anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah, yaitu kejadian asal pertamanya adalah Islam, sehingga lisannya bisa berbicara. Adapun kedua orang tuanya itulah yang menyebabkan anak tadi menjadi Yahudi, atau menjadi Nasrani, atau Majusi” (HR. Tirmidzi)
Bila kita perhatikan hadits di atas, maka menjadi jelas bahwa orang tua mempunyai tugas berat di dalam membentuk kepribadian anak. Anak akan tumbuh menjadi orang yang saleh, berbudi luhur, cerdas dan terampil kalau memang orang tua  benar-benar memperhatikan pendidikan anaknya. Sebaliknya, anak bisa tumbuh menjadi orang sesat, berakhlak jahat, bodoh, dan tak bertanggungjawab, jika orang tua tidak memperhatikan pendidikan anaknya. Seperti tersebut di dalam hadits tadi, bahwa nasib anak akan menjadi Yahudi, Nasrani, atau Majusi, terletak di tangan orang tuanya. Sehingga kalau orang tua tidak benar-benar mendidik anaknya, niscaya ia telah menelantarkan amanat Allah yang dibebankan kepadanya dan sudah barang tentu ia akan menanggung dosanya. Di dalam hadits lain riwayat Imam Baihaqi yang bersumber dari Aisyah, Rasulullah SAW telah bersabda:

حَقُّ الْوَلِدِ عَلَى وَالِدِهِ أَنْ يُحْسِنَ اسْمَهُ وَيُحْسِنَ مَرْضَعَهُ وَيُحْسِنَ أَدَبَهُ

Artinya: 
“Hak anak atas orang tuanya ialah hendaklah orang tua itu memberikan nama yang baik, memperindah tempatnya dan mendidik kesopanannya” (HR. Baihaqi)
Saudara-saudara yang kami hormati.
Menurut seorang filosof Islam, yaitu Imam Ghazali, anak itu merupakan amanat dari Allah yang dibebankan kepada orang tua atau walinya. Hatinya yang masih suci itu bagaikan mutiara yang indah dan mahal harganya. Bilaman anak itu sejak kecil telah dididik dan dibiasakan kepada kebaikan, sudah pasti dia akan tumbuh dengan baik dan mengerti akan semua kebaikan. Sehingga pada akhirnya di termasuk golongan orang-orang yang beruntung di dunia dan di akhirat. Bahkan kedua orang tuanya dans setiap guru yang mendidiknyapun memperoleh pahalanya. Sebaliknya, jika anak itu selalu dididik dan dibiasakan kepada keburukan, dibiarkan saja tanpa diberi pengertian kepada kebaikan, niscaya pada akhirnya dia akan menjadi orang yang celaka. Demikian pula kedua orang tuanya bakal menanggung dosanya yang tidak kecil. Allah telah berfirman di dalam surat Az Zumar ayat 9:

قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الألْبَابِ
Artinya: 
“Katakanlah (wahai Muhammad) "Samakah orang-orang yang berpengetahuan dan orang-orang yang tidak berpengetahuan?" Sesungguhnya orang berakallah yang dapat menerima pelajaran.”
Saudara-saudara yang saya hormati.
Sehubungan dengan Peringatan Hari Pendidikan Nasional ini, marilah kita sebagai warga negara yang beragama Islam dapat mengambil hikmahnya. Lebih-lebih lagi negara kita sekarang ini sedang sibuk-sibuknya membangun. Agar supaya pembangunan ini dapat berhasil sesuai dengan cita-cita rakyat, maka hendaklah umat Islam dapat berperan serta dalam pembangunan. Akan tetapi umat Islam Indonesia tidak mungkin dapat dengan aktif melaksanakan pembangunan, kalau umat Islam itu sendiri tidak memiliki ilmu, keahlian, dan keterampilan. Sedangkan ilmu keahlian dan keterampilan tidak mungkin dapat kita miliki kalau kita tidak giat belajar, menuntut ilmu, baik ilmu umum maupun ilmu agama. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW telah bersabda:

مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ وَمَنْ أَرَادَ الْأَخِرَةِ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ ومَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ

Artinya: 
“Barangsiapa yang menghendaki kebahagian hidup dunia, maka milikilah ilmu. Dan barangsiapa yang menghendaki kebahagian hidup akhirat, maka milikilah ilmu. Dan barangsiapa yang kebahagian menghendaki kebahagian hidup dnia dan akhirat, maka wajiblah ia memiliki ilmu.”
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air.
Demikian kalau umat Islam mau berperan serta dalam pembangunan nasional. Pertama kali ilmulah yang harus dipersiapkan dengan matang melalui berbagai pendidikan, baik umum maupun agama. Dengan demikian pembangunan akan terarah dengan baik dan diridhai oleh Allah. Sebab, kalau para tenaga pembangunannya adalah orang-orang yang bertakwa, karena sudah dibekali ilmu agama yang cukup, sudah barang tentu kecil sekali kemungkinan pembangunan akan diselewengkan ke arah kemaksiatan atau diterbengkalaikan. Sebaliknya, hasil pembangunan akan dapat kita rasakan secara seimbang dan selaras antara kebutuhan jasmani dengan kebutuhan rohani.

Semoga semangat dan jiwa Hari Pendidikan Nasional ini dapat menggugah hari kita semua untuk lebih meningkatkan pendidikan kepada anak-anak kita dan seluruh generasi muda Islam, agar mereka ini benar-benar menjadi orang-orang yang berilmu dan bertakwa kepada Allah SWT.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Demikian Contoh pidato atau Khitobah tersebut dibuat kiranya sebagai acuan dalam pembelajaran serta perbendaharaan Ilmu, semoga bermanfaat, baca juga contoh pidato yang lain, Pidato Menyambut Hari Kartini, Pidato Menyambut Datangnya Tahun Baru, Contoh Teks Sambutan acara perpisahan Sekolah, Kantor, dsb...

Pidato Menyambut Hari Kartini

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Bapak-bapak, ibu-ibu dan saudara-saudara yang kami hormati.
Sekarang ini bangsa Indonesia, khususnya umat Islam di seluruh Nusantara, berada dalam suasana memperingati Hari Kartini, yaitu hari yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia, khususnya bagi kaum wanita, sebagai hari kebangkitan kaum wanita Indonesia. Kita tahu bahwa raden ajeng kartini adalah pelopor kaum wanita Indonesia yang telah mengugah semangat kaum untuk beremansipasi sesuai dengan harkat dan martabat wanita. Berkat perjuangan beliau, maka wanita Indonesia mulai maju setapak memutuskan jerat yang selama itu membelenggu kaum wanita dalam semua segi kehidupan. Wanita yang pada waktu itu hidup dalam kejumudan dan kebodohan, akhirnya menjadi sadar bahwasanya mereka pun punya hak hidup layak sebagai orang terhormat dan merdeka, sesuai dengan kodrat kewanitaan.

Saudara-saudara yang kami hormati.
Sesungguhnya bukan hanya di Indonesia saja orang mengangap remeh kaum wanita. Di mana-mana akaum lelaki selalu merendahkan kaum wanita. Di Negara Arab misalnya, kaum wanita dianggap barang yang tidak berguna, yang hanya memberi beban kaum lelaki. Sehingga kalau mereka mempunyai anak perempuan lalu dikubur hidup-hidup. Zaman itulah yang kita kenal sebagai Zaman Zahiliyah atau Zaman Kebodohan. Sebenarnya nilai wanita tidak berbeda dengan nilai lelaki, dimana diantara keduanya mempunyai kedudukan dan fungsi masing-masing. Agama islam sangat menghargai kaum wanita, sebagaimana tersirat dalam hadist Rasulullah SAW.:

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلٰى كُلِّ مُسْلِمٍ وَمُسْلِمَةٌ
Artinya: 
”Menuntut ilmu itu wajib bagi muslim laki-laki dan muslim perempuan.” (HR.Ibnu Adi dan Baihaqi dari Anas)
Cobalah kita renungkan hadist di atas, apa yang tersirat di dalamnya. Tentu kita akan menyadari bahwa kaum wanita punberhak menuntut seperti seperti yang dituntut kaum lelaki. Kalau kaum lelaki memperoleh kesempatan melakukan amal perbuatan yang baik, begitu pula wanita punya hak seperti itu. Begitunya kiranya ajaran islam yang disampaikan Rasululah SAW. Telah member hak atau posisi yang sama pada lelaki dan perempuan. Perbedaanya hanya terletak pada tangung jawab sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Apalagi jika diingat akan firma Allah di dalam surat An Nisa’ ayat 32:

لِلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبُوا وَلِلنِّسَاءِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبْنَ

Artinya: 
“Bagi laki-laki mendapatkan hak dan bagian dari usaha yang dikerjakanya, dan perempuan pun mendapatkan hak dan bagian dari usaha yang mereka kerjakan.”
Di dalam ayat itu jelas ajaran Islam yang dibawa Rasulullah SAW. mengakui hak-hak wanita untuk berkerja, berprestasi yang sesuai dengan fitrahnya sebagai wanita. Begitu pula di dalam surat An Nahl, ayat 97. Allah telah berfirman:

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً
Artinya: 
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan dari laki-laki atau perempuan dalam keadaan beriman, maka akan kami hidupkan dia dalam kehidupan yang.”
Kalau kita renungkan ayat di atas, maka menjadi jelas bahwa dihadapan Allah antara lelaki atau perempuan tidak ada perbedaan. Keduanya mempunyai hak yang sama. Siapapun diantara mereka mau beramal saleh, maka Allah menjaminnya dengan diberi kehidupan yang baik, tidak pandang bulu apakah lelaki atau perempuan.

Bapak-bapak, ibu-ibu dan saudara-saudara yang kami hormati.    
Sebagai seorang muslim yang memegang teguh ajaran Islam, maka tidak sepantasnya jika memperlakukan wanita tanpa memberinya kesempatan melaksanakan haknya. Bagaimana mungkin wanita bisa menjadi pendamping lelaki yang baik serta dapat menjalankan tugas sehari-harinya dengan baik, jika tidak diberi kesempatan untuk maju sesuai dengan hak atau kodratnya? Bagaimana mungkin bisa menjadi wanita salehah, jika dia tidak memiliki ilmu akibat tiadanya kesempatan belajar? Ingatlah, bahwa wanita mempunyai tugas sebagai seorang istri yang harus bisa menguasai seluk beluk rumah tangga. Mengatur kelancaran  jalanya kehidupanya di rumah, mendidik dan merawat anak-anak agar tumbuh menjadi orang yang baik, berbudi luhur dan mempunyai rasa tanggung jawab setelah dewasa. Apakah mungkin wanita dapat melaksanakan tugas-tugas seperti itu bila dia tidak diberi  kesempatan menunutut haknya sebagai hamba Allah yang dimuliakan? Apalagi jika sampai menghinakanya, sebagaimana pada waktu dahulu pernah ada ucapan wanitah adalah sampah masyarakat. Allah telah berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 228:

وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ وَلِلرِّجَالِ عَلَيْهِنَّ دَرَجَةٌ وَاللهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

Artinya: 
“Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang makruf. Akan tetapi para suami mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada istrinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air.
Di zaman Rasulullah SAW nasib kaum wanita mulai diperhatikan setelah sekian lama hidup dalam kehinaan, diperlakukan oleh kaum lelaki sebagai budak belian, dipermainkan sebagai gula-gula untuk pemuas syahwat belaka. Rasulullah SAW telah mengangkat derajat kaum wanita dengan memberikan hak-haknya yang pantas dan sesuai dengan alam kewanitaannya. Sehingga dengan begitu kaum lelaki tidak diperbolehkan menuduh kaum wanita berbuat serong tanpa ada saksi-saksi yang menguatkan tuduhan itu. Para gadis diberikan hak untuk menentukan pilihan jodohnya, serta berhak menerima mahar. Ketika Rasulullah SAW melakukan hijrah ke Habasyah dan ke Madinah, para wanita juag diberi kesempatan untuk ikut berhijrah. Dalam peperangan pun para wanita diperbolehkan ikut membantu dengan menyediakan makanan, anak panah dan lain-lain. Lebihd dari itu, para wanita dipacu untuk belajar, menuntut ilmu pengetahuan sesuai dengan naluri kewanitaannya. Rasulullah SAW bersabda :

عَلِّمُوْا أَبْنَاءَكُمُ السَّبَاحَةَ وَالرَّمَى وَالمَرْأَةَ الْمِعْزَلَ

Artinya: 
“Didiklah anak-anak kalian dengan berenang dan memanah dan kepada anak perempuan dengan menenun” (HR. Baihaqi)
Dalam hadis lain yang bersumber dari Abu Musa dan diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Bukhari dan Muslim. Rasulullah SAW telah bersabda yang artinya: “Barang siapa mempunyai pembantu (budak) wanita, lalu ia memberinya pengajaran, maka ia membaguskan pengajaran atasnya, dan memberinya pendidikan, maka ia membaguskan pendidikan atasnya, kemudian ia memerdekakan dan mengawinkannya, maka ia beroleh dua pahala (kebaikan dan kemuliaan di dunia dan akhirat)”

Saudara-saudara yang kami cintai.
Pada akhirnya, marilah kita tingkatkan amal kita dengan berbuat baik kepada kaum wanita. Kita dudukan kaum wanita itu sesuai dengan kedudukannya. Kita beri kesempatan untuk belajar, menambah ilmu pengetahuan yang berguna demi kebaikan mereka dan kelancarannya mengemban tugas, baik yang menyangkut dirinya sendiri, keluarga dan masyarakat pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Renungan masa tua

Sisα hίdυρ semakin pendek,
yg bisa kita makan, makanlah;
yg bisa kita pakai, pakailah;
yg Ingin kita beli, belilah;
kalau masih bisa memberi, berilah;
masih bisa berbagi, berbagilah.
Karena semua yg ada tidak bisa kita bawa ke kubur.
Jangan khawatir dg ahli waris,
Tuhan yg akan mengatur rezeki selagi mrk berusaha.
Nikmatilah hίdυρ ini dg pasangan kita selagi masih ada.

Bila membandingkan ke atas kita akan selalu merasa kurang; membandingkan ke bawah kita merasa lebih; bila kita bisa merasa cukup dan mensyukuri apa yang kita punya, kita pasti bahagia. Bersyukurlah dengan apa yg kita punya.
Waktu cepat berlalu, hidup itu sangat singkat dan susah. Dlm sekejap kita memasuki masa tua, itu PASTI !

Sehari berlalu, umur berkurang sehari. Bila kita lewati hari ini dg berbahagia kita sangat beruntung, berbuat baiklah & selalu mengucap syukur, krn kita tdk tahu kapan kita akan dipanggil.

Harta, kekayaan, kedudukan, jabatan, kehormatan --- semua itu hanyalah sementara, hanya titipan. Yang terbaik dan terpenting adalah Perilaku yang Baik, bisa membantu orang, tidak berbuat hal2 tercela, kontrol diri. Jangan MENYAKITI hati orang lain karena karma itu ada dan  yang terpenting melatih diri agar selalu sehat lahir dan bathin. Karena KESEHATAN adalah KEKAYAAN kita dan modal utama menikmati kebahagiaan hίdυρ ini.
Kasih orang tua kepada anak tidak ada batasnya ! Kasih anak terhadap orang tua ada batasnya. Sadarlah ! Anak sakit, hati orang tua teriris; orang tua sakit anak cuma nengok dan bertanya2. Anak2 memakai uang orang tua sudah seperti keharusan, tetapi orang tua memakai uang anak pasti tidak bisa leluasa ! Oleh karena itu CUKUPILAH diri sendiri dan berikanlah pada anak seBIJAKSANA mungkin.

Rumah orang tua adalah rumah anak, tetapi rumah anak bukanlah rumah orang tua. Orang tua selalu memberi tanpa pamrih. Tetapi tidak semua anak akan berbakti kepada orang tua.
 Baca juga beberapa pusi berikutnya, Kumpulan Puisi Karya Mahasiswa I (terbaru), Kumpulan Syair Wali Tanah Jawa | Puji-pujian Bahasa Jawa

Pidato Menyambut Datangnya Tahun Baru

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Bapak-bapak,ibu-ibu dan saudara-saudara yang kami hormati.
Sebentar lagi bulan januari tiba. Yaitu bulan di mana permulaan tahun masehi dimulai. Artinya kita akan sampai kepada tahun baru lagi, yaitu tahun 20…. Yang harus dihadapidengan hati-hati seraya berpedoman dengan pengalaman-pengalaman pada tahun lampau. Segala amal perbuatan pada tahun lalu yang tidak patut hendaknya dijauhi dan dihindari. Selanjutnya bersiap-siap memulai babak baru yang harus bisa diwarnai dengan perilaku yang baik dan terpuji serta menguntungkan. Itulah langkah kita didalam setiap memasuki tahun baru. Mengadakan introspeksi kepada diri kita sendiri serta mengevaluasi semua perbuatan tahun lampau untuk diperbaiki pada tahun berikutnya. Sehingga dengan demikian, semakin tua umur kita semakin baik dan sempurna amal kita. Begitulah tujuan kita hidup dari tahun ke tahun, di beri umur panjang dengan disertai amal yang baik. Didalam sebuah hadis yang bersumber dari Abu Shafwan dan diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, Rasulullah Saw. Telah bersabda:

خَيْرُ النَّاسِ مَنْ طَالَ عُمْرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ

Artinya: 
“Sebaik-baik manusia ialah orang yang panjang umurnya dan bagus amalnya.” (HR. Tirmidzi)
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air.

Tetapi sebagian besar orang di dalam menyambut datangnya tahun baru tidak berbuat sebagimana di atas. Sebaliknya, datangnya tahun baru malah digunakan sebagai kesempatan untuk berbuat maksiat sepuas-puasnya. Di hotel-hotel, di gedung-gedung pertemuan, atau di tempat-tempat ramai lainnya, diselenggarakan bermacam-macam acara yang berbaur dengan kemaksiatan. Dansa-dansa, mabuk-mabukan, berjoget semalam suntuk dan lain-lain, adalah hal yang biasa dilakukan setiap menyambut tahun baru masehi. Semua itu adalah keliru, bahkan sangat keliru dan sesat. Karena kebiasaan-kebiasaan seperti diterangkan di atas adalah perilaku orang kafir, orang-orang yang hanya haus kemewahan dunia tanpa mengingat kehidupan di akherat. Mereka telah berbuat dosa sementara mereka telah diberi kenikmatan berupa tambahnya umur hingga bisa mengeyam kehidupan di tahun baru. Semestinya mereka bersyukur, bukannya berbuat seperti orang kufur.

Ingatlah, wahai kaum muslimin akan ancaman Allah terhadap orang-orang yang berbuat dosa, apalagi sampai mengingkari kenikmatannya. Allah telah berfirman dalam surat Al An’am ayat 120:

وَذَرُوا ظَاهِرَ الْإثْمِ وَبَاطِنَهُ إِنَّ الَّذِينَ يَكْسِبُونَ اْلإِثْمَ سَيُجْزَوْنَ بِمَاكَانُوا يَقْتَرِفُونَ

Artinya: 
“Dan tinggalkanlah dosa yang nampak dan yang tersembunyi. Sesungguhnya orang-orang yang mengerjakan dosa, kelak akan diberi pembalasan (pada hari kiamat), disebabkan apa yang mereka telah kerjakan.”
Didalam surat Ibrahim ayat 7, Allah telah mengancam kepada orang-orang yang tidak mensyukuri nikmat-Nya, bahkan mengingkari. Allah telah berfirman:

لَئِنْ شَكَرْتُمْ لأزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

Artinya: 
“Jika engkau bersyukur, niscaya Akuy tambahkan bagimu kenikmatan. Dan jika engkau ingkar, ingatlah bahwa siksa-Ku amat pedih.”
Saudara-saudara yang kami cintai.
Lalu bagaimana tindakan kita di dalam memasuki tahun baru nanti? sebagai orang muslim yang bukan hanya mementingkan kehidupan dunia saja tetapi juga kehidupan akhirat, maka tindakan kita di dalam memasuki tahun baru ini adalah:
1. Bagaimana  pada kehidupan yang baru kita lalui. Jika ternyata pada tahun sebelumnya ini kita banyak berbuat kesalahan maka pada tahun mendatang kita harus merubah sikap untuk berbuat kebaikan sebanyak-banyaknya. Tersebut dalam sebuah hadis riwayat Tirmidzi, Rasulullah Saw. Telah bersabda:

اتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ

Artinya: 
“Bertakwalah kepada Allah dimana saja kamu berada, ikutilah perbuatan jahat dengan kebaikan, maka kebaika itu akan menghapusnya, dan pergaulilah dengan budi pekerti yang baik.”
2. Bagaimana di dalam masalah keduniaan pada tahun sebelumnya kita mengalami kemunduran, maka carilah sebab kemunduran itu. Lalu cari cara baru yang kiranya dapat mendatangkan kemajuan. Janganlah kemunduran pada tahun sebelumnya itu membuat putus asa. Sebab putus asa di dalam mengharap rahmat dan pertolongan Allah dilarang didalam agama. Allah berfirman dalam surat Yusuf ayat 87:

لا يَيْئَسُ مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِلا الْقَوْمُ الْكَافِرُونَ

Artinya: 
“Janganlah kamu putus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tidaklah berputus asa dari rahmat Allah kecuali kam yang kafir.”
3. Memperbanyak rasa syukur kepada Allah bilamana didalam tahun yang baru dilalui itu memperoleh kemajuan, baik dalam masalah duniawi maupun masalah ukhrawi. Janganlah apa yang dicapai selama ini lalu membuat lupa daratan sehingga dalan tahun berikutnya lalu berlaku sombong, bertambah kikir atau selalu membangga-banggakan apa yang telah dicapai selama ini. Ingatlah riwayat Qarun yang telah dilaknat oleh Allah karena berlaku sombong berkat keberhasilannya dalam perniaga yang membawa dirinya semakin kaya. Padahal sebenarnya apa yang telah dicapainya itu semata-mata adalah anugrah Allah.
Perhatikan firman Allah di dalam surat Al Maidah ayat 6:

مَايُرِيدُ اللهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِنْ حَرَجٍ وَلَكِنْ يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Artinya: “Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.”
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air.
Dari semua uraian di atas, maka tahulah kita bagaimana seharusnya tindakan setiap muslim di dalam memasuki tahun baru. Kita tidak perli meniru orang-orang yang tidak mengerti apalagi meniru orang-orang kafir yang suka berfoya-foya dalam menyambut datangnya tahun baru. Datangnya tahun baru bagi kita berarti kita akan mengisi lembaran-lembaran hidup baru yang telah dientangkan oleh Allah di hadapan kita. Maka kita harus berhati-hati. Jangan sampai lembaran-lembaran itu lalu kita nodai dengan amal perbuatan yang tidak sesuai dengan kehendak Allah dan selera manusia yang berbudaya serta berakhlak luhur.

Oleh karena itu, mulai sekarang kita harus bisa merubah sikap di dalam menyongsong datangnya tahun baru dengan berpesta-pesta, berfoya-foya semalam suntuk di hotel-hotel, di gedung-gedung pertemuan, di jalan-jalan, di panggung-panggung gembira atau lainnya. Semua itu adalah tindakan yang keliru. Sebaliknya, di saat-saat permulaan memasuki tahun baru kita warnai dengan amal saleh, meningkatkan ketakwaan kepada Allah dan lebih memperdekat diri kepada-Nya. Dengan demikian, maka Allah pasti melindunginya di dalam kehidupan sehari-hari, sehingga kehidupannya itu banyak mengandung berkah.

Akhirnya, marilah kita panjatkan doa kepada Allah semoga amal perbuatan kita yang telah lalu berupa kebaikan diterima oleh-Nya sebagai amal saleh yang dapat kita petik kelak di akhirat, dan semua kesalahan atau dosa yang telah kita perbuat selama itu diampuni-Nya. Begitu pula semoga langkah kita selanjutnya di dalam memasuki tahun baru mendapat petunjuk dan taufiq-Nya. Amin, ya Rabbal’alami.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Baca Juga contoh Pidato Lainnya, Pidato Menyambut hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW,

Puisi tentang Kesepian, kata Indah penuih makna

Berikut beberapa kumpulan Puisi Anak Bangsa sebagai ungkapan atau implementasi bahasa sastra kedalam bentuk dan nilai estetika, dibawah ini puisi tentang kesepian dan kesendirian, Kumpulan Puisi Karya Pemuda II (terbaru).Kumpulan Puisi Karya Mahasiswa I (terbaru)Kumpulan Syair Wali Tanah Jawa | Puji-pujian Bahasa Jawa

SENANDUNG KESEPIAN

Ribuan detik ku menunggu
Di balik kaca jendela yang penuh debu
Diliputi gurat nadi yang membiru
Ku tak melihat kau membawa terang
Yang kau janjikan
Kau bawa debu berserak di halaman
Hingga kekeringan

Di mana ?
Di mana semua terang yang kau janjikan
Aku hanyalah kesepian
Sepi
k
TERKUNCI DALAM KESENYAPAN

Sendiri...
Meneropong dari atas bukit yang tinggi Di tengah malam saat semua telah pergi Di tengah kegelapan yang nyata
Di tengah hamparan duri penuh luka
Ditemani desiran angin malam
Di mana tak seorang pun akan pedulikan aku

Ku melihat titik-titik cahaya jauh di sana Bergerak perlahan seolah mendekatiku Tapi kemudian menjauh
Mengikuti kelokan demi kelokan jalanan yang berliku
Dan kemungkinan lenyap di balik bukit

Dalam benakku aku teringat
Layaknya hidup yang ku jalani saat ini Di mana semua hanya sejenak melintas Lalu kembali ke mana dia akan bertujuan Tanpa pedulikan aku

Tak apa, aku tak akan pernah membencimu
Aku hanya bisa terbaring di sini
Hanya demi menunggu bintang yang jatuh dari langit
Untuk sebuah permohonan yang tak akan kau ketahui
Dan tak akan seorang pun tahu kecuali aku
k
RUMPUT LIAR

Aku percaya
Kau akan tetap bertahan
Ketika angin musim kering menerpa Ketika badai besar menghantam Ketika hujan turun begitu derasnya Ketika petir menyambar
Dan meskipun musim berganti

Aku sangat yakin Kau akan bertahan Selalu di tanahmu Menguatkan
akar-akarmu

Dan tak akan goyah
Kaulah rumput liar
Yang setia menunggu kicau burung di sekitarmu
Yang setia menunggu tetesan embun pagi
Dan tak akan pergi
Dan selalu berhutang janji
k
HANYA AKU

Kau tak perlu tahu Karena ini paradeku Parade dengan monologku Parade dengan emosiku
Dan aku tak ingin kau melihatnya

Kau tak perlu tahu Karena ini lintasanku Lintasan yang penuh jebakan
Lintasan yang aku tak tahu di mana kan berujung
Dan aku tak ingin kau melewatinya

Kau tak perlu tahu
Karena ini filmku
Film di mana hanya aku yang berperan
Film di mana aku tak butuh siapa-siapa
Dan aku tak ingin kau ikut berperan di dalamnya

Dan pernahkah kau melihat duka
Tersirat di wajah yang penuh fatamorgana
Tak pernah !
Dan tak akan pernah kau melihatnya
Sebab aku, hanya kan membisu
k

  Afina Nurrahma


Contoh Teks Sambutan acara perpisahan Sekolah, Kantor, dsb...

Assalamualaikum wr wb.

Saudara senasib dan seperjuangan yang saya  cintai dan saya banggakan.
Alkhamdulillah, dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan yang maha Esa bahwa sanya dengan kuasa-Nya kita dapat berjumpa disini bertatap muka dan bersilaturrahmi meskipun kita sudah saling mengenal bertatap muka pada kali ini adalah yang terakhir kalinya.
Saudara dan teman-temanku yang saya banggakan...
Sebetulnya kuranglah tepat jikalau pertemuan pada kali ini adalah pertemuan terkhir kali, akan tetapi sebagai rasa kesederhanaan saja dengan bahasa tersebut adalah sebagai pesan moral di antara kita serta mengikuti tema acara pada hari ini yakni acara perpisahan dan kebetulan say dipercaya untuk menyambut dan menyanpaikan beberapa kata yang saya ucapkan.
Memang, mungkin mulai esok dan seterusnya rekan rekan yang saya banggakan akan berpisah secara formal di instansi ini (kampus dsb...) tetapi tidak menutup kemungkinan kita dapat berkumpul kembali atau bertemu, bisa reuni akbar, jumpa kangen, atau dijalan, acara hajat rekan-rekan, semuanya terjadi karena Tuhan yang maha kuasa.
Rasa kangen saat tertawa bersama, bergurau, marah, dan sebagainya saat kita bersama berbagi saat ini sudah tidak lagi berlaku pada komunitas (kampus, lembaga, sekolah ini...) akan tetapi sebagai pesan moral bahua kita adalah satu perjuangan satu keluarga yang tak dapat dupisahkan dengan cara apapun adapun pada acara ini adalah sebuah simbolis dari acara dan rangkaian resmi saja.
Saat kelak dikemudian hari kita sudah tak lagi bersama seperti kemarin sampai saat ini, maka kekuatan rindu dan kangen kita yakni akan bertambah dan kenikmatan saat bertemu kembali menjadi sebuah fenomena yang dahsyat antara kita, dan semoga kedepan kita diberikan rakhmat dan ridho Tuhan agar kita senantiasa dijaga dalam kondisi apapun hingga kita dapat berkumpul dan bertemu kembali seperti saat kemaren, serta kedewasaan yang selalu mengiringi fikir kita menjadikan kita semakin menjadi sosok seseorang yang penuh dengan jiwa besar.

Saudaraku kawan ku..
Setidaknya maaf saya sampaikan kepada kalian yang sangat saya banggakan sepenuhnya, kita mengerti hidup atas bersama dan mengerti akan arti bersama secara bersama pula, untuk itu terimalah pernyataan maaf saya sekaligus mewakili teman-teman, sebab kita tahu saling benciadalah hal negatif dan merusak pemikiran serta hal tersebut bisa mengakibtakan kita menjadi sosok pendendam lagi tak mau menerima kenyataan, langsung saja untuk akhir kalimat ini saya tutup dengan ucapan spesial, selamat tinggal kawan, teman karibku seperjuangan. semoga kita semua menemui kehidupan yang bernar kelak dikemudian hari. Amiin yaa Robbal 'Alamiin..

Wassalamu'alaikum Wr. Wb..
Bca Juga contoh pidato dan sambutan lainnya, Pidato Menyambut Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW, Pidato Menyambut hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Kumpulan Puisi Karya Pemuda II (terbaru).

Masih dalam sebuah cerita Puisi dan dramatika bahasa serta apresiasi bahasa.
Beberapa puis dibawah ini adalah karya seorang Mahasiswa bernama Abu Bakar Lee Wintoro. (Ngawi)

TAK TERASA BEDA

Tak terasa beda
Rasa teduh pepohonan tempat kita
Udara yang kita hirup untuk pernapasan 

Dingin ataupun panas yang kita rasakan Sinar mentari, bintang, dan rembulan Terlihat sama dari tempat kita bukan ?

Tak ada yang berbeda bagi kita
Di mana rerumputan terlihat sama
Bergerak mengalun dengan indahnya
Nada dan irama kehidupan serta harmoni kita
Tidak kita dengar berbeda Sama indah sama merdunya Jadi kenapa kau terlihat sedih ?

Kita tak terlihat berbeda
Atas langit yang kita junjung
Dan bumi tempat kita berlindung Mata air kita mengalir dari gunung Jernih tak membiat kau bingung
Mari kita cuci lumut-lumut kebodohan
Dan kenapa kita tak mencoba melestarikan ?

Warna kulit dan balutan busana kita
Yang terlihat berbeda
Anugrah dari Tuhan, adil kita terima sama
Kendati doa kita  berbeda
Jadi cobalah kita untuk mensyukuri semua
a
KAPITALISME

Mereka bilang negeriku kaya
Sumber daya alam dan hutannya
Laut, samudra tempat mereka mencari ikan
Melimpah hasil sektor pertanian
Lumintu para pedagang pasar kaum pinggiran

Namun saat ini nol besar bagiku 

Jika kapitalis menguasai negeriku 
Nyanyian pedagang ikan tak lagi merdu 
Yang ada hanya ronta anak petani
Jeritan pedagang kecil menyayat hati

Siapa yang mengatakan negeri ini merdeka ? 

Terlebih kaya
Diskriminasi kasta masih jadi ukuran 

Persis seperti tempo dulu 
Kolonialisme membunuh harapan
Ber backingkan meriam dan senapan
Dan sekarang investor tak henti menikam
s
DIALOG PAGI INI
Surya memaksa awan menyembunyikan bintang 

Mencairlah embun, menetes dari dedaunan dan ilalang
Terlihat penuh keyakinan kau melangkah datang 

Dari tanganmu kau seduhkanku secangkir kopi 
Serta segenggam inspirasi
Latar belakangmu bukanlah penghalang
Untuk kita berbincang-bincang
Dengan harapan pagi ini dan masa depan panjang
Menjelang hingga batas sisa tulang

Di balik mega ronta masa kecil telah pergi 

Kedewasaan memekarkan melati 
Semerbak harum sari-sari tanpa duri
Mari bersandarlah lelah di pohon tua ini 

Hanya kita dan mentari yang membatasi 
Durasi obrolan penuh harapan pagi ini Seterusnya …
Biar takdir Tuhan melukis semua
s
SAJAK BIRU

Buatlah ini menjadi biru Samudra memerah 

Fitnah penuh darah
Penuh tangis penuh haru

Mawar terbakar
Angin melemparnya ke segala penjuru
Cepat lempar pasir itu
Agar apinya cepat membiru

Biru.....
Ternyata lukamu membiru
Lukaku memburu haru
Dan aku tak mengharapkan seperti  itu
Ku pikir kita sama-sama tahu

Hitam adalah darah kebencian 

Namun biru ternyata lebih kejam 
Lebih kejam daripada kebencian 
Sebab dia membunuh pelan-pelan.